Optimalisasi Platform Digital, Basreng Sultan Asal Bandung Tembus Pasar Global

Optimalisasi platform digital wajib dilakukan pelaku UMKM untuk memperkuat usahanya. Aktivitas live shopping menjadi pilihan banyak UMKM modern.

tribunjabar.id / Nazmi Abdurrahman
SHOPEE LIVE - Host live Basreng Sultan Bandung sedang melakukan penjualan secara live menggunakan fitur shopee live, di rumah produksinya di Jalan Villa Bandung Indah, Kampung Manjah Beureum, Kabupaten Bandung, Jumat (30/5/2025). 

Kenaikan ini juga sejalan dengan meningkatnya jumlah penjual yang tumbuh 8,05% (yoy) dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 5,88% (yoy). Di sisi lain, jumlah pembeli mengalami pertumbuhan yang melambat dari 29,74% (yoy) menjadi 22,38% (yoy).

Pegawai Basreng Sultan Bandung mengemas produk andalannya di rumah produksinya di Jalan Villa Bandung Indah, Kampung Manjah Beureum, Kabupaten Bandung, Jumat (30/5/2025).
 
Pegawai Basreng Sultan Bandung mengemas produk andalannya di rumah produksinya di Jalan Villa Bandung Indah, Kampung Manjah Beureum, Kabupaten Bandung, Jumat (30/5/2025).   (tribunjabar.id / Nazmi Abdurrahman)


Optimalisasi Platform Digital

Pengamat ekonomi dari Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung, Acuviarta Kartabi mengatakan, optimalisasi platform digital wajib dilakukan pelaku UMKM untuk memperkuat usahanya.

Aktivitas live shopping hari ini, kata dia, menjadi pilihan banyak orang karena bisa diakses kapanpun dan dimanapun.

“Di situ (live shopping) ada harga, ada negosiasi. Ya, itu kan hanya memindahkan bagaimana praktek perdagangan di pasar offline itu ke pasar online gitu,” ujar Acuviarta.

UMKM yang tidak beradaptasi dengan teknologi, biasanya sulit berkembang bahkan bisa mati.

“Kalaupun berkembang, jangkauannya terbatas, karena pasar kita sekarang menurut saya bukan lagi lokal,” katanya.

UMKM di Jabar memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian Jabar, khususnya di sektor perdagangan, industri pengolahan, dan pertanian.

“UMKM juga membantu menyerap tenaga kerja lokal, meningkatkan produktivitas ekonomi, dan memperkuat ekonomi domestik,” katanya.

Hanya saja, kata dia, yang menjadi catatan adalah bagaimana para UMKM mengoptimalkan platform digital, karena belum semua pelaku UMKM menguasai digital marketing.

“Ini harus didorong juga oleh Pemerintah daerah, bagaimana peran Dinas UMKM dalam membantu literasinya,” ucapnya.

Berdasarkan data Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Jawa Barat, jumlah UMKM saat ini mencapai tujuh juta dan belum semua mengoptimalkan platform digital.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat, Yuke Maulani Septiana mengatakan, digitalisasi merupakan cara paling jitu memangkas panjangnya rantai pasok di sektor perdagangan. Para pelaku UMKM bisa langsung terhubung dengan konsumennya tanpa harus punya toko atau lapak.

Pemerintah pun, kata dia, memiliki komitmen serius dalam mendorong UMKM agar naik kelas, karena berkontribusi terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) dan penyediaan pekerjaan.

"Dan jangan lupa bahwa kita banyak pengangguran, dengan adanya UMKM menjadi salah satu solusi untuk lapangan pekerjaan. Bisa dimulai dari startup segala macam, tetapi kan ada yang memandu, ada ekosistemnya, jadi perlu kita dorong dan kita majukan," ujar Yuke.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved