Persib Bandung
Pengamat Ekonomi Uninus Bicara Soal IPO Persib Bandung, Rawan Salah Jika Tak Memperhatikan Hal Ini
Rencana Persib Bandung untuk melantai di bursa saham bukan sekadar langkah finansial, tetapi manuver strategis yang dapat mengubah industri olahraga.
Penulis: Nappisah | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG — Rencana Persib Bandung untuk melantai di bursa saham bukan sekadar langkah finansial, tetapi manuver strategis yang dapat mengubah wajah industri olahraga Indonesia.
Persib Bandung, yang dikenal sebagai simbol kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini dinilai memiliki potensi besar untuk melantai di bursa saham.
Namun menurut Mochammad Rizaldy Insan Baihaqqy, Pakar Ekonomi dari Universitas Islam Nusantara (Uninus) sekaligus Praktisi Keuangan, kesuksesan initial public offering (IPO), Persib Bandung sangat bergantung pada dua kunci, valuasi, dan timing.
“IPO itu bukan hanya soal siap atau tidaknya klub, tapi juga soal kapan dan dalam kondisi seperti apa ia dilakukan,” ujar Rizaldy kepada Tribunjabar.id, Selasa (27/5/2025).
Ia menyebut bahwa valuasi klub sepak bola tak bisa hanya dihitung dari aset fisik seperti stadion atau akademi, melainkan harus memasukkan proyeksi jangka panjang, kinerja bisnis, serta stabilitas industri.
Mengacu pada estimasi revenue tahunan Persib yang berada di kisaran Rp150–200 miliar, Rizaldy menilai valuasi konservatif klub tersebut bisa berada di rentang Rp800 miliar hingga Rp1,2 triliun.
“Itu dengan asumsi pertumbuhan pendapatan tahunan sekitar 10–15 persen, dan margin EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) yang berarti laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi yang sehat,” jelasnya.
Baca juga: Ciro Alves dan Istri Pamer Foto Naik Pesawat Setelah Rayakan Persib Bandung Juara, Pulang ke Brasil?
Namun ia menekankan bahwa angka tersebut sangat sensitif terhadap berbagai faktor eksternal. Pasalnya, valuasi bukan angka mati. Sentimen pasar, kondisi industri sepak bola nasional, dan performa tim bisa mengubah kalkulasi secara drastis.
Rizaldy mengingatkan bahwa meskipun potensi valuasi tinggi, langkah IPO tetap rawan gagal jika dilakukan pada waktu yang salah.
Ia mencontohkan kondisi seperti performa tim yang buruk, dualisme liga, jadwal pertandingan yang kacau, atau intervensi federasi, sebagai faktor-faktor yang bisa mengguncang kepercayaan investor.
Dia menambahkan jangan sampai IPO dilakukan hanya karena dorongan euforia. Kalau tidak disiapkan dengan matang, IPO bisa jadi bubble baru, viral, tapi rapuh.
"Tidak ada investor yang mau masuk ke dalam ketidakpastian,” tegas Rizaldy.
Lebih dari sekadar aksi korporasi, Rizaldy melihat IPO sebagai proses transformasi identitas klub.
“Persib harus bisa membangun narasi bahwa mereka bukan hanya klub bola, tapi ekosistem bisnis olahraga yang profesional dan berkelanjutan,” katanya.
Baca juga: Anggota DPR RI Melly Goeslaw Apresiasi Kemenangan Persib Bandung
Persib Bandung vs Borneo FC Ditunda, Maung Bakal Hadapi Jadwal Padat Tak Ideal karena ACL 2 |
![]() |
---|
Masih Cukup Duit, Persib Rogoh Kocek Lagi Demi Tebus Permanen Eliano Reijnders, Tak Ada Opsi Pinjam |
![]() |
---|
Laga Persib Bandung vs Borneo FC Resmi Ditunda, Bobotoh Harus Sabar Belum Bisa Lihat Barba Debut |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Laga Persib Bandung vs Borneo FC Resmi Ditunda Imbas Demo, Keselamatan Jadi Prioritas |
![]() |
---|
Kode Keras Bojan Hodak Ungkap 2 Lagi Pemain yang Akan Dibuang, Sudah Ada yang Tertarik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.