Dedi Mulyadi Klaim Pendidikan Barak Militer Ampuh, KPAI Justru Tak Yakin Singgung Riset Amerika

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengklaim program pendidikan militer di barak yang diwujudkannya ampuh. KPAI justru tak yakin singgung riset

Editor: Hilda Rubiah
tribunjabar.id / Deanza Falevi
PENDIDIKAN BARAK MILITER: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berdialog dengan pelajar dan orang tua usai program pendidikan karakter di barak militer Resimen Armed 1/ Sthira Yudha Purwakarta, Minggu (18/5/2025). - Dedi Mulyadi mengklaim program pendidikan militer di barak yang diwujudkannya ampuh. KPAI justru tak yakin singgung riset 

TRIBUNJABAR.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengklaim program pendidikan militer di barak yang diwujudkannya ampuh.

Ia menilai perndidikan sekolah kebangsaan atau pendidikan karakter di Barak Militer itu bisa membuahkan hasil mengatasi anak nakal dan yang bermasalah.

"Dengan pola pendidikan sekolah kebangsaan, orang nyebutnya Barak Militer, baik-baik itu anak ternyata 14 hari," kata Dedi Mulyadi dikutip dari unggahannya, Minggu (25/5/2025).

"Semalam sebagian dipertemukan dengan psikolognya, ternyata bisa kalau kita melangkah, kalau pemerintah bertindak bisa mengatasi," sambung Dedi Mulyadi.

Meski begitu, Dedi Mulyadi mengingatkan bahwa tindakannya ini meski dinilai orang sebagai gebrakan yang baik, perjalanannya belum tentu mulus.

Baca juga: Dedi Mulyadi Siapkan Bonus Rp 1 Miliar untuk Persib, Minta Pejabat Pemprov Jabar Urunan Rp 1 Miliar

Karena belum tentu program ini mendapat penilaian baik oleh semua orang.

"Tapi ingat berbuat baik di Indonesia belum tentu kita mendapat penilaian baik," kata pria yang kerap disapa Kang Dedi Mulyadi atau KDM tersebut.

Dedi pun menyentil pihak yang mengkritik program siswa masuk Barak Militer tersebut.

Meskipun Dedi tidak menyebutkan jelas siapa yang dia maksud.

Dia menjelaskan bahwa ada pengamat yang datang meninjau Barak Militer siswa.

Lalu diumumkan di TV bahwa ada siswa di Barak Militer yang jatuh sakit.

"Ada orang menjadi pengamat berkunjung ke barak ada yang sakit bukan dibawa ke dokter, diumumin di TV," katanya,

"Itu ada yang sakit, anda bilangin ke pelatih !, kan dokter ada," ujarnya.

Seharusnya, kata Dedi, segera tolong atau laporkan ke petugas kesehatan.

"Naha ari Euceu ?, Euceu sekolah jadi dokter cuma bisa gitu aja, padahal digaji sama negara," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved