Berita Viral

Viral, Penampakan Miris SD Negeri di Wajo Bak Kandang Sapi Berdinding Papan dan Berlantai Tanah

Sebuah video memperlihatkan penampakan Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan bak kandang sapi, viral di media sosial.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Kompas TV
SEKOLAH TAK LAYAK: Tangkapan layar penampakan kondisi miris SDN 408 Ongkoe, Kabupaten Wajo bak kandang sapi, berdinding papan dan berlantai tanah, viral di media sosial. Warganet prihatin 

Dengan kondisi sekolah yang tak layak itu, sekolah tersebut juga memiliki berbagai keterbatasan fasilitas ruang kelas hingga jumlah murid.

Sekolah tersebut hanya memiliki 25 murid.

Di antaranya kelas 1 hanya diisi 2 murid, kelas 2 diisi 10 murid, lalu jelas 3 diisi 2 murid.

Kelas 4 diisi 7 murid, kelas 5 diisi 4 murid dan kelas 6 diisi 1 murid.

Karena keterbatasan itulah, para murid biasanya belajar digabung.

Baca juga: Gelombang 2 Pendidikan Berkarakter Siap Digelar, Dilaksanakan setelah Ujian Kelas 7 dan 8

Hal ini diungkap oleh Kepala SD Negeri 408 Ongkoe, Herma P.

"Karena kondisi siswa yang kurang jadi kita gabung, mereka belajar satu satu kelas," ujar Kepala SDN 408 Ongkoe, Herma P, dikutip dari Kompas.com.

Kepsek SDN 408 Ongkoe itu juga menjelaskan dugaan penyebab di sekolahnya keterbatasan jumlah murid.

Selain karena fasilitasnya, para murid enggan sekolah di SDN 408 Ongkoe karena akses jalan yang lumayan cukup jauh.

Diketahui sekolah negeri tersebut berada tengah kebun jambu mete dan jauh dari pemukiman warga.

"Sekolah sendiri bukan di sini tapi di sana, di tengah kebun, dan akses ke sana lumayan jauh. Murid tidak mau datang bersekolah karena terlalu jauh," jelas Herma.

Meski bangunan sekolah yang berindindingkan papan itu permanen, ternyata dibangun pada 2010 silam sebagai gedung sekolah darurat.

Bahkan lahannya merupakan hasil hibah dari mantan kepala sekolah, Syarifuddin, yang baru saja pensiun.

Sementara bahan bangunan seperti papan dan seng diambil dari sekolah induk yang telah direhabilitasi.

"Bahannya dari sekolah induk karena dulu direhab, jadi bahannya dimanfaatkan di sini. Dan lahannya merupakan hibah dari mantan kepala sekolah yang baru-baru ini pensiun," ungkap Herma.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved