Jokowi Terkekeh saat Diminta Wartawan Perlihatkan Ijazah UGM-nya

Setelah diperiksa, Jokowi kembali diminta wartawan untuk berkomentar terkait laporannya tersebut.

Editor: Ravianto
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
DUGAAN IJAZAH PALSU - Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) selesai diperiksa penyidik Bareskrim Polri terkait dugaan ijazah palsu pada Selasa (20/5/2025). Dalam hal ini, Jokowi tertawa saat diminta tunjukkan ijazah yang dia ambil dari polisi. (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) tiba di Bareskrim Polri, Jakarta untuk dimintai klarifikasinya sebagai saksi atas laporan dugaan ijazah palsu pada Selasa (20/5/2025).

Pantauan Tribunnews.com, Jokowi terlihat turun dari mobil Toyota Innova berwarna hitam setelah ajudan pribadinya membukakan pintu mobil.

Nampak Jokowi mengenakan kemeja batik berwarna coklat dan kopiah kotak hitam berjalan didampingi sejumlah tim kuasa hukumnya yang di antaranya Yakup Hasibuan.

DUGAAN IJAZAH PALSU - Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba di Bareskrim Polri pada Selasa (20/5/2025). Dia rencananya akan diperiksa soal laporan dugaan ijazah palsu yang dilaporkan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti).
DUGAAN IJAZAH PALSU - Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba di Bareskrim Polri pada Selasa (20/5/2025). Dia rencananya akan diperiksa soal laporan dugaan ijazah palsu yang dilaporkan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti)

Jokowi hanya menyapa dengan senyuman sejumlah wartawan yang sudah menunggu kedatangannya sambil meminta menunggu pemeriksaannya selesai.

"Nanti ya, nanti ya," kata Jokowi.

Setelah diperiksa, Jokowi kembali diminta wartawan untuk berkomentar terkait laporannya tersebut.

Dia tertawa kecil saat diminta memperlihatkan ijazah yang dipegang usai diperiksa penyidik Bareskrim Polri dalam kasus dugaan ijazah palsu.

Dia enggan memperlihatkan ijazahnya tersebut dan lebih memilih untuk membukanya di pengadilan nantinya.

"Hehehe, ijazah nanti akan kami buka pada saat diminta oleh pengadilan, oleh hakim," kata Jokowi usai diperiksa di Bareskrim Polri, Selasa (20/5/2025).

Dia juga tak menjawab apakah ijazahnya tersebut sudah diperiksa oleh Laboratorium Forensik (Labfor) Polri untuk mengetahui keasliannya.

"Ya nanti ditanyakan ke Bareskrim," tuturnya.

Dalam pemeriksaan, Jokowi sendiri mengaku dicecar 22 pertanyaan oleh penyidik Bareskrim Polri sebagai saksi terlapor.

Adapun pernyatannya seputar ijazah pendidikannya mulai dari sekolah dasar (SD) sampai perguruan tinggi. Selain itu, skripsi yang ia buat juga masuk dalam materi pemeriksaan.

Untuk informasi, Bareskrim Polri mulai menyelidiki aduan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) soal tudingan ijazah palsu Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi).

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan saat ini pihaknya sudah memeriksa puluhan saksi dalam rangka penyelidikan. 

"Telah melakukan interview terhasap saksi sejumlah 26 orang," kata Djuhandani kepada wartawan, Rabu (7/5/2025).

Djuhandani mengatakan puluhan saksi yang diperiksa itu berasal dari sejumlah elemen untuk menindaklanjuti aduan soal dugaan cacat hukum ijazah S1 Jokowi.

Adapun saksi yang diperiksa yakni pengadu sebanyak 4 orang, staf Universitas Gajah Mada (UGM) sebanyak 3 orang, alumni Fakultas Kehutanan UGM sebanyak 8 orang, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebanyak satu orang.

Lalu, pihak percetakan perdana sebanyak satu orang, staf SMA Negeri 6 Surakarta sebanyak 3 orang, alumni SMA Negeri 6 Surakarta sebanyak 4 orang.

"(Kemudian) Ditjen Pauddikdasmen Kementerian Diknas RI sebanyak satu orang, Ditjen Dikti sebanyak satu orang, KPU Pusat sebanyak satu orang dan KPU DKI Jakarta sebanyak satu orang," ungkapnya.

Selain itu, penyidik juga sudah memeriksa sejumlah dokumen mulai dari awal masuk menjadi mahasiswa Fakultas Kehutanan sampai lulus skripsi dan beberapa dokumen lain.

Djuhandani mengatakan pihaknya juga sudah melakukan uji laboratoris terhadap dokumen-dokumen itu.

"Telah dilakukan uji laboratoris terhadap dokumen awal masuk menjadi mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM sampai dengan lulus ujian skripsi dengan perbandingan dokumen dari teman satu angkatan yang masuk pada tahun 1980 dan lulus tahun 1985," jelasnya.

Lebih lanjut, Djuhandani mengatakan saat ini pihaknya masih terus melakukan pendalaman atas aduan tersebut.

Selain itu, Jokowi sendiri juga melaporkan dugaan fitnah dan pencemaran nama baik atas tudingan tersebut ke Polda Metro Jaya.(*)

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved