Emak-emak dan Anak-anak Berebut Lele di Jalan Rusak di Cirebon, Lima Tahun Tak Pernah Diperbaiki
Puluhan warga mayoritas emak-emak dan anak-anak tampak antusias berebut ikan lele yang ditebar di jalan rusak sepanjang 400 meter di Desa Kaliwulu
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Puluhan warga mayoritas emak-emak dan anak-anak tampak antusias berebut ikan lele yang ditebar di jalan rusak sepanjang 400 meter di Desa Kaliwulu, Kecamatan Plered, Selasa (20/5/2025).
Aksi tersebut merupakan bentuk protes warga terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon yang dinilai abai memperbaiki jalan rusak di wilayah mereka.
Pantauan Tribun, sebelum aksi dimulai, puluhan warga sudah berkumpul di lokasi.
Jalan yang diprotes warga diketahui memiliki banyak lubang dengan kedalaman bervariasi, salah satunya bahkan memiliki kedalaman 30 sentimeter dengan panjang sekitar 5 meter.
Lokasi itu kemudian dijadikan tempat utama aksi tebar ikan lele.
Setelah lele ditebar, emak-emak dan anak-anak langsung berebut menangkapnya.
Baca juga: Warga Kaliwulu Cirebon Protes Jalan Rusak Memancing Pakai Joran: Tiap Hujan Jadi Kolam
Suasana berubah riuh dan penuh tawa, sekaligus menjadi sindiran keras kepada Pemkab Cirebon.
Beberapa warga bahkan terlihat membawa pulang kantong plastik berisi lele untuk dimasak malam nanti.
“Aksi hari ini sebagai lanjutan dari kemarin. Tapi kali ini kami mengajak massa yang lebih banyak,” ujar koordinator aksi, Dian Kusdianto saat ditemui di lokasi, Selasa (20/5/2025).
Dian menyebut, warga Kaliwulu sudah sangat geram dengan janji-janji pemerintah yang tak kunjung direalisasikan.
“Pemerintah terus mundur dari janji mereka. Tahun kemarin dijanjikan diperbaiki April 2025, lalu mundur jadi Juni."
"Sekarang katanya mundur lagi karena efisiensi anggaran dialihkan ke Cirebon Timur,” ucapnya.
Ia menambahkan, jalan rusak sepanjang 400 meter itu sudah dibiarkan terbengkalai selama lima tahun terakhir.
Sementara perbaikan sebelumnya hanya dilakukan di ujung jalan, dari pertigaan Si Abang sampai pertigaan Trusmi.
“Yang rusak ini ada di tengah-tengah. Setiap hari selalu ada korban jatuh."
"Sabtu kemarin terakhir ada yang jatuh jam 11.45 WIB. Lubangnya dalam, dan kalau hujan, enggak kelihatan karena tergenang,” jelas dia.
Bahkan, lanjut Dian, sempat ada seorang wanita hamil yang mengalami keguguran akibat terguncang saat melintasi jalan berlubang itu.
“Saya juga sudah japri langsung ke Ibu Kuwu, katanya mau diperbaiki bulan enam ini. Tapi belum pasti juga, karena katanya masih menunggu anggaran dari Kabupaten,” katanya.
Menurutnya, aksi ini bukan sekadar protes biasa, tapi sudah menjadi bentuk keputusasaan warga.
“Kalau sampai harus pasang pohon pisang dan mancing lele di jalan, itu sudah sindiran keras. Kami hanya ingin jalan yang layak, supaya tidak ada lagi korban jatuh,” ujarnya. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
Tak Ada Kapoknya! Warga Kembali Menambang Ilegal di Area Bekas Longsor Argasunya Kota Cirebon |
![]() |
---|
Belum Kapok, Warga Argasunya Cirebon Kembali Menambang padahal Sudah Ada Dua Pekerja Tewas Tertimbun |
![]() |
---|
Kasus Anak Mantan Wali Kota Cirebon Curi Sepatu Berakhir Damai, Pelaku Ngaku Kesulitan Enonomi |
![]() |
---|
Momen Mencekam di Cirebon: Remaja Sujud Mohon Ampun Saat Dikejar Pelajar Bercelurit Demi Jaket |
![]() |
---|
Jangan Asal Cari Kendaraan Sewaan ke Rental, Sewa Mobil Bulanan di Naba Transport Aja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.