Terdampak Longsor, Satu Rumah di Sukajadi Bandung Ambruk dan Bangunan Lainnya Terancam

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Satu unit rumah di Jalan Sukajadi, gang Eme, RT 10/4, Kelurahan Sukabungah, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung ambruk setelah terdampak longsor, Senin (19/5/2025) dini hari.

Longsor tebing tersebut terjadi sekitar pukul 03.30 WIB setelah sebelumnya wilayah tersebut diguyur hujan dengan intensitas tinggi. 

Selain satu rumah ambruk, satu bangunan yang lainnya juga turut terancam.

Baca juga: Longsor Terjang Enam Rumah dan Kantor Desa di Nagreg Bandung, Sebabkan Tiga Warga Luka-luka

Wakil Wali Kota Bandung, Erwin mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi kejadian ini menjadi pelajaran penting karena rumah itu dibangun di atas bantaran sungai.

"Ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan di zona rawan seperti ini bisa membawa dampak berbahaya," ujarnya saat meninjau lokasi longsor, Senin (19/5/2025) sore.

Erwin memastikan, proses pendataan dan penanganan warga terdampak tengah berlangsung, sedangkan untuk rumah yang ambruk, pihaknya akan terlebih dahulu mengecek status kepemilikan lahannya.

"Kalau tanah itu milik pribadi dan ada sertifikatnya, bisa saja dibangun kembali. Tapi kalau itu tanah milik pemerintah, tentu harus dikaji ulang," kata Erwin.

Jika rumah yang ambruk tersebut tidak bisa dibangun kembali, kata Erwin, pihaknya akan memberikan bantuan kontrakan secara pribadi kepada warga yang terdampak sebagai bentuk kepedulian sebagai Wakil Wali Kota.

Ia mengatakan, jika mengacu pada Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Kemiskinan, setiap warga Bandung berhak mendapatkan sandang, pangan, dan papan.

"Dengan dasar itu, kami berkomitmen memberikan solusi bagi warga terdampak yang kehilangan tempat tinggal. Kami mengucapkan juga keprihatinan yang mendalam atas kejadian ini," ucapnya.

Baca juga: Bencana Longsor di Nagreg Bandung, Tim SAR Bandung Siagakan Personel di Lokasi

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan logistik kepada warga yang terdampak. Kemudian, mengimbau masyarakat untuk tidak membangun di area rawan bencana, terutama bantaran sungai, demi mencegah kejadian serupa di masa depan.