Berita Viral

Sosok Hasan Driver Ojol di Bandung Viral Tambal Jalan Berlubang Pakai Aspal Bekas, Modal Sendiri

Inilah sosok Hasan Fiidel (24) pengemudi ojek online (ojol) di Kabupaten Bandung yang menjadi sorotan setelah aksinya menambal jalan berlubang.

(KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah)
TAMBAL JALAN BERLUBANG - Hasan Fiidel (24) driver ojeg online saat tengah menambal salah satu jalan berlubang di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (18/5/2025). 

Hasan hanya mengeluarkan uang untuk gas, bensin, dan lem aspal.

"Ini tuh kalau buat aspal, pengeluaran cukup lumayan ya, apalagi waktu percobaan mulai dari nol, mulai dari beli aspal, cairan aspal bakar, lem aspal. Tapi setelah saya pelajari, yang sekarang digunakan itu aspal bekas yang sudah terkelupas yang dibuang di pinggir jalan, saya manfaatkan itu," kata Hasan. 

"Jadi, sekarang modalnya cuma buat beli gas, bensin, sama beli cairan perekat atau lem aspal. Kalau dulu habis sekitar Rp 500.000 tanpa dikontenkan. Kalau sekarang tergantung lubang, kayak kemarin di Katapang itu cuma puluhan ribu," lanjutnya. 

Proses pengolahan aspal dilakukan sejak pagi hingga siang, dan pencairan aspal bisa memakan waktu 2–3 jam. Setelah itu, aspal dituangkan ke lubang yang sudah ditandai sebelumnya. 

"Kalau dari awal ngonten sampai saat ini, saya suka tandain kalau lagi cari penumpang dari Ciwidey ke Kota Bandung, saya fotoin," ujar Hasan.

Adapun proses penambalan memakan waktu sekitar 20-20 menit per lubang.

Sebelumnya, lubang dibersihkan, diberi lem, lalu ditambal aspal cair.

"Kalau untuk pengerjaan di lapangan itu paling 20 menit sampai 30 menit lah, yang lama itu dari proses mencairkan aspalnya. Biasanya bisa sampai 2 atau 3 jam," tuturnya. 

Dalam dua pekan terakhir, Hasan telah menambal sejumlah jalan berlubang di kawasan Ciwidey, Katapang, dan Soreang. 

Aksinya mendapat respons positif dari masyarakat dan rekan ojol. 

"Sekarang mah sendiri dulu aja. Tapi antusiasnya warga dan rekan ojol itu luar biasa," katanya.

Hasan mengaku sebagian warga sempat mengiranya adalah bagian dari petugas pemerintahan.

"Banyak, ada yang nanya dari pihak pemerintah atau bukan, ada yang memvideo, ada yang berterima kasih, ada yang nyuruh juga. Kan kalau saya mah skala kecil, ini ada yang nyuruh skalanya gede. Bukan kerjaan saya kalau lubangnya gede mah," ucapnya.

Ia menegaskan, tidak berniat mengkritik siapa pun, melainkan ingin mengguakan waktu luangnya untuk membantu orang lain agar tidak mengalami kecelakaan seperti dirinya.

"Saya enggak nyalahin pihak mana pun, saya yakin pihak terkait juga ingin membetulkan jalan, tapi mungkin dananya harus besar, harus nunggu juga. Tapi kalau saya kan waktunya luang, sambil nunggu diaspal sama pihak terkait, ya saya lakukan aktivitas ini, daripada enggak sama sekali ditambal," ujarnya.

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved