Mencicipi Brengkes, Rasa yang Dibangkitkan dari Dapur Masa Lalu di Jantung Batik Panembahan Cirebon

Brengkes dijual seharga Rp 35 ribu untuk lauk saja, dan Rp 40 ribu jika lengkap dengan nasi dan kerupuk udang.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
eki yulianto/tribun jabar
BRENGKES - Brengkes, makanan era 60-an dari kawasan Panembahan Plered, Kabupaten Cirebon mulai dibangkitkan kembali di sebuah rumah makan bernama Kambas Table di Jalan Panembahan Utara, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Foto diambil 15 Mei 2025. 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Di sebuah sudut yang tersembunyi di antara riuh rendah pertokoan batik Jalan Panembahan Utara, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, berdiri sebuah rumah makan yang tak hanya menyajikan makanan, tapi juga meracik kenangan.

Namanya Kambas Table, tempat di mana rasa, sejarah dan cinta berkelindan dalam semangkuk hidangan yang nyaris terlupakan, bernama Brengkes.

Bukan bangunan mewah yang menyambut setiap pengunjung.

Hanya dinding-dinding sederhana yang bersenyawa dengan aroma ketan gurih dan kelembutan angin pagi dari halaman belakang. 

Namun dari dapur yang sederhana itu, tangan-tangan yang bekerja dengan sepenuh hati mulai menghidupkan kembali resep warisan orang tua yang telah lama terkubur oleh zaman.

Dialah Rere Barara, pemilik Kambas Table, perempuan yang tak hanya menjajakan makanan tapi juga menggugah rasa-rasa tua agar kembali bertahta di lidah anak negeri.

warung brengkes cirebon
BRENGKES - Brengkes, makanan era 60-an dari kawasan Panembahan Plered, Kabupaten Cirebon mulai dibangkitkan kembali di sebuah rumah makan bernama Kambas Table di Jalan Panembahan Utara, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Foto diambil 15 Mei 2025.

“Ya, sebenarnya Brengkes ini adalah menu favorit keluarga, khususnya orang tua saya,” ujar Rere lirih, matanya menatap uap panas yang membubung dari kukusan besar di dapurnya, Kamis (15/5/2025).

Di meja panjang dari aluminium yang masih kinclong, tersusun rapi bahan-bahan, seperti daging sapi yang telah diiris pipih, irisan wortel oranye cerah, cabai merah yang menggoda, telur puyuh mungil yang mengintip malu-malu dari balik mangkok, serta santan dan telur kocok yang kelak menjadi pengikat rasa.

“Dulu, mama saya sering sekali masak ini di rumah."

"Tapi sekarang, banyak yang bahkan belum tahu Brengkes itu apa,” ucapnya, sambil sesekali mengarahkan para pegawainya yang mulai membungkus campuran bumbu dengan cekatan.

Masakan ini bukan perkara instan.

Ada tahapan yang harus dilalui dengan sabar dan cinta. 

Brengkes dimasak dengan cara dikukus selama 45 menit.

Zaman dulu, kata Rere, proses ini bisa sampai dua jam lamanya. 

Mungkin karena itu pula, hidangan ini perlahan hilang dari meja-meja makan warga Cirebon.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved