Iwan Ajak Pelajar yang Jalani Pendidikan Karakter di Barak Militer Kenali Bahaya Narkoba Sejak Dini

Suasana pagi di Markas Resimen Armed 1/Sthira Yudha Armed Kostrad tampak berbeda dari biasanya.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Giri
Tribun Jabar/Deanza Falevi
BAHAYA NARKOBA - Kompol Iwan Rasiwan saat memberikan edukasi bahaya narkoba kepada puluhan pelajar SMP dalam kegiatan Penguatan Karakter Bela Negara di Markas Resimen Armed 1/Sthira Yudha Armed Kostrad, Kabupaten Purwakarta, Kamis (15/5/2025). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Suasana pagi di Markas Resimen Armed 1/Sthira Yudha Armed Kostrad tampak berbeda dari biasanya. Puluhan pelajar SMP dari berbagai penjuru Kabupaten Purwakarta memadati Aula The Gunner, Kamis (15/5/2025).

Mereka bukan untuk latihan militer, melainkan mengikuti kegiatan Penguatan Karakter Bela Negara.

Di tengah keramaian para siswa berseragam rapi, hadir sosok yang mencuri perhatian, Kompol Iwan Rasiwan. Perwira menengah Polres Purwakarta sekaligus akademisi dan penulis buku hukum ini tampil santai namun tegas. 

Ia hadir membawa pesan penting yang kerap luput dari perhatian generasi muda: bahaya narkoba dan dampaknya bagi masa depan.

Iwan mengajak para pelajar berdialog dengan gaya penyampaian yang ringan, interaktif, dan jauh dari kesan menggurui. 

Baca juga: Menteri Komdigi Sebut Pendidikan Karakter di Barak Militer di Jabar Bisa Jadi Model Nasional

“Siapa yang tahu apa itu narkoba?” tanya Iwan memancing siwa.

Siswa kemudian mengangkat tangan dan bersemangat menjawab.

Di sinilah edukasi dimulai, dari pemahaman dasar, hingga dampaknya terhadap kesehatan, psikologi, dan jeratan hukum yang bisa menghancurkan masa depan.

PENDIDIKAN KARAKTER - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Menteri Komdigi, Meutya Viada Hafid, mengunjungi pelajar SMP yang sedang menjalani pendidikan karakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Rabu (14/5/2025).
PENDIDIKAN KARAKTER - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan Menteri Komdigi, Meutya Viada Hafid, mengunjungi pelajar SMP yang sedang menjalani pendidikan karakter di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Rabu (14/5/2025). (Tribun Jabar/Deanza Falevi)

“Ini bagian nyata dari bela negara. Kami ingin pelajar mengenali bahaya narkoba sejak dini, agar mereka bisa menjaga diri dan cita-citanya," ucapnya.

Ia mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu bentuk komitmen Polres Purwakarta untuk memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, kelompok usia yang sangat rentan terhadap pengaruh buruk lingkungan.

Menurut Iwan, pendekatan edukatif seperti ini penting untuk membentengi siswa.

“Dengan memberi informasi yang tepat, kami berharap anak-anak punya modal untuk berkata ‘tidak’ pada narkoba," katanya.

Baca juga: Nasib 39 Siswa SMP di Purwakarta Setelah Jalani Pendidikan di Barak Militer, Tak Langsung Lulus

Tak hanya soal narkoba, ia menyebutkan, para siswa juga dibekali wawasan kebangsaan dan pentingnya bela negara dalam kehidupan sehari-hari. 

Nilai-nilai ini, kata Iwan, harus ditanamkan sedini mungkin agar generasi muda tumbuh menjadi pribadi berintegritas dan sadar hukum.

Antusiasme peserta membuktikan bahwa semangat bela negara tak melulu soal baris-berbaris atau latihan fisik. Iwan menilai, para siswa bisa hadir dalam bentuk sederhana, menjaga diri dari narkoba, menghargai hukum, dan mencintai Tanah Air. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved