Setelah Kementerain HAM, Akademisi UPI Prof Cecep Darmawan Apresiasi Pendidikan Karakter "ala" KDM

Program Pendidikan Karakter dan Disiplin Bagi Pelajar di Jawa  Barat terus menuai apresiasi dari berbagai kalangan, baik dilevel nasional

Editor: Siti Fatimah
dok Kanwil KemenHAM
PANTAU KEGIATAN PENDIDIKAN KARAKTER - Akademisi Guru Besar Bidang Ilmu Politik dan Dekan FPIPS  Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. Cecep Darmawan, S.H., S.I.P., S.A.P.,  S.Pd., M.Si., M.H., C.P.M yang mengapresiasi dan turun langsung meninjau proses  kegiatan belajar di Dodik Rindam III Siliwangi Kabupaten Bandung Barat (Selasa,  13/05/2025).   

Di Minggu keempat diisi dengan pematangan. Pada minggu ke  empat ini para siswa didik diharapkan sudah maksimal mengembangkan potensinya dan  sudah dapat terlihat hasil dari pendidikan.

Dari awal Minggu keempat semua kegiatan  dikelola atau diorganisir oleh siswa sendiri sehingga terbangun inisiatif, kemandirian dan  kepemimpinan hasil pelatihan selama Empat Minggu. 

Semua tahapan yang dilakukan tim Dodik selalu dilakukan evaluasi dari Disdik dan tim  Dodik Bela Negara Rindam III Siliwangi. Evaluasi tersebut terdiri dari berbagai capaian  output dan outcome.

Juga mengenai catatan kesehatan para peserta didik dari awal  program pendidikan hingga akhir yang melibatkan tenaga ahli / profesional dari psikiater,  psikolog, tenaga medis kesehatan, tenaga pendidik dan guru BP.

“Dari kunjungan ini  didapat informasi aktual dan faktual bahwa benar program kegiatan ini tidak melanggar 

HAM bahkan sangat berkesesuaian dengan HAM”. ujar Prof. Dr. Cecep Darmawan bahkan  ia berpendapat bila nantinya program ini setelah dilakukan kajian mendalam, evaluasi dan  dimatangkan dapat dijadikan program nasional yang dapat diadopsi di seluruh Indonesia.  

Menurut Cecep, program ini pada awalnya kontroversial dan banyak pihak yang skeptis  karena banyak yang menganggap bahwa program ini dipersamakan dengan program  militer layaknya program wajib militer yang mengedepankan hukuman, kekerasan dan  semua yang berhubungan dengan corporal punishment.

Padahal Cecep sendiri  menyaksikan bahwa program ini banyak hal yang positif dengan mengedepankan langkah langkah humanis yang mengedepankan sentuhan hati dan mengedepankan pendekatan  alam bawah sadar para siswa didik sehingga potensi serta keteraturan diri muncul.  

“Harus dibedakan antara keras dengan tegas. Dimana di program ini siswa diajarkan  dengan ketegasan bukan kekerasan. Dimana ketegasan yg dimiliki oleh para siswa  dibutuhkan untuk mengambil keputusan dalam menentukan masa depan. Bukan  kebimbangan, kegalauan, kegamangan apalagi keputusasaan yang selama ini mereka  rasakan, selain itu kedepan paska pendidikan ini dilaksanakan siswa-siswi yang selesai  menjalani pelatihan didorong untuk menjadi “duta karakter”” tutup Cecep. 

Pelaksanaan Program Pendidikan Karakter dan Disiplin Bagi Pelajar di Jawa Barat  tersebut selaras dengan Penghormatan, Perlindungan, Pemajuan, Penegakan dan  Pemenuhan Hak Asasi (P5HAM). 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved