Istiqlal Jaga Ulama, Program Kolaboratif untuk Kesejahteraan Para Ulama, Publik Bisa Berpartisipasi

Melalui platform jagaulama.com, publik dapat berpartisipasi langsung dalam mendukung peran para ulama

Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman
PELUNCURAN ISTIQLAL JAGA ULAMA - Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. KH. Nasaruddin Umar saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran Istiqlal Jaga Ulama. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Insiatif program Jaga Ulama memberikan ruang kepada masyarakat, institusi, dan korporasi untuk bersama-sama menjaga kesejahteraan ulama. 

Program tersebut resmi diluncurkan di Masjid Istiqlal Jakarta. Saat ini, gerakan tersebut diperkuat oleh kolaborasi berbagai lembaga, seperti Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), BSI Maslahat, dan platform donasi Kitabisa.

Mulanya, program Jaga Ulama dijalankan oleh Baznas, BSI Maslahat, dan Kitabisa untuk mendukung kesejahteraan para ulama. Kini, dengan dukungan Masjid Istiqlal dan BPKH, gerakan ini berkembang menjadi lebih inklusif, memperluas jangkauan dan dampaknya.

Baca juga: Anak Muda di Sudimampir Indramayu Dapat Wejangan TNI-Polri dan Ulama, Jauhi Geng Motor dan Tawuran

Melalui platform jagaulama.com, publik dapat berpartisipasi langsung dalam mendukung peran para ulama, bukan hanya sebagai pemuka agama, melainkan sebagai penjaga nilai moral, pemersatu umat, dan pengarah arah kehidupan berbangsa. 

Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. KH. Nasaruddin Umar mengatakan, program Istiqlal Jaga Ulama mencerminkan peran masjid sebagai pusat peradaban yang hidup. 

“Kami ingin menjadikan Masjid Istiqlal sebagai ruang terbuka bagi kolaborasi lintas sektor yang membawa maslahat. Ulama adalah penjaga nurani bangsa sudah seharusnya kita hadir untuk menjaga mereka,” ujar Nasaruddin, dalam keterangannya, Rabu (14/5/2025). 

Pimpinan Baznas RI Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan mengatakan, program ini adalah bagian dari transformasi zakat agar lebih berdampak langsung. 

"Ini langkah konkret agar dana zakat dan sosial umat dapat benar-benar hadir di tengah kehidupan para ulama yang selama ini menjadi penggerak ruh umat,” ujar Rizaludin.

Dari perspektif ekonomi syariah, BSI Maslahat menilai kesejahteraan ulama sebagai fondasi penting keberlangsungan nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin. 

“Ini bukan sekadar isu kesejahteraan, tapi soal keberlanjutan sosial dan nilai keislaman dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Misbahul Munir, Ketua Pengurus BSI Maslahat.

Baca juga: Soal Vasektomi sebagai Syarat Bansos, Dedi Mulyadi Dinilai Kebablasan: Diminta Dengarkan Saran Ulama

Sementara itu, CEO Kitabisa, Vikra Ijas, menekankan pentingnya partisipasi publik dalam menjaga peran vital ulama. 

“Kami hadir untuk memperluas akses solidaritas masyarakat. Gerakan ini menjadi wujud nyata kontribusi kolektif dalam menjaga peran ulama secara berkelanjutan,” ujar Vikra.

Indra Gunawan, Anggota Badan Pelaksana BPKH, mengungkapkan bahwa program ini selaras dengan misi BPKH dalam menjaga dana umat dan menyebarkan kebaikan. 

"Ini bukan sekadar bentuk perlindungan, tetapi komitmen untuk menjaga keberlangsungan peran ulama sebagai warisan intelektual dan spiritual bangsa,” ujar Indra.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved