Dukung Ekonomi Kerakyatan, Kemenkop Kucurkan Dana untuk Koperasi Java Preanger Asal Bandung
Kementerian Koperasi menyalurkan pembiayaan dana bergulir kepada Koperasi Produsen Petani Kopi Java Preanger asal Kabupaten Bandung
Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kementerian Koperasi menyalurkan pembiayaan dana bergulir kepada Koperasi Produsen Petani Kopi Java Preanger asal Kabupaten Bandung pada Sabtu (10/5/2025).
Melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), penyaluran tersebut dilakukan sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap penguatan ekonomi kerakyatan melalui koperasi.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop), Ferry Juliantono mengatakan, koperasi bukan sekadar organisasi ekonomi, tetap juga alat perjuangan rakyat untuk memperjuangkan harga yang adil bagi para petani.
Baca juga: Koperasi Merah Putih Terbuka untuk Didanai CSR, Wamenkop: 5 Tahun Balik Modal, Insyaallah
"Ini adalah bukti nyata bahwa koperasi yang dikelola secara profesional, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan anggota mampu menjadi mitra strategis dalam pembangunan ekonomi rakyat, khususnya di sektor pertanian dan perkebunan," ujarnya di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung pada Sabtu (10/5/2025).
Selain itu, Ferry juga menyinggung pentingnya Koperasi Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Di mana program tersebut bertujuan membentuk koperasi desa yang mampu menjawab tantangan ekonomi lokal.
"Saya berharap Koperasi Java Preanger nantinya bisa bersinergi dengan Koperasi Desa Merah Putih dan menjadi contoh bagi koperasi lain di Indonesia," katanya.
Lebih lanjut, Ferry mengatakan pentingnya transformasi digital, tata kelola yang baik, serta integritas dalam pengelolaan koperasi. Dirinya menyebutkan koperasi merupakan jembatan menuju pembangunan desa.
"Semoga penyaluran dana bergulir kepada koperasi java preanger dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kapasitas usaha dan kesejahteraan para petani anggota koperasi," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama LPDB Supomo menegaskan, pembiayaan kepada Koperasi Java Preanger merupakan bagian dari upaya LPDB dalam memperkuat koperasi sektor riil, khususnya koperasi berbasis komoditas.
Supomo menjelaskan bahwa pihaknya tidak hanya menyalurkan dana saja, tetapi juga memberikan pendampingan yang komprehensif agar koperasi dapat bertumbuh secara berkelanjutan.
Baca juga: Koperasi Merah Putih Bakal Mulai Beroperasi Pada Oktober 2025, Wamenkop Sebut Solusi Ekonomi Sosial
"LPDB hadir bukan hanya sebagai lembaga pembiayaan, tetapi sebagai katalisator transformasi koperasi. Kami mendorong koperasi untuk naik kelas, tidak hanya dari sisi permodalan, tetapi juga dalam tata kelola, kapasitas manajerial, hingga pemanfaatan teknologi digital," ujarnya.
Selain itu Supomo menambahkan, koperasi bisa menjadi kuat sebagai entitas bisnis. Jika dibangun dengan tata kelola yang baik, ekosistem bisnis yang jelas, basis petani yang kuat, serta produk berkualitas.
"Dengan pembiayaan ini, kami ingin melihat koperasi tidak hanya menjual biji kopi mentah, tapi juga mengembangkan produk olahan, membangun merek, bahkan memiliki jaringan distribusi. Nilai tambah seperti inilah yang membuat koperasi punya daya saing dan dampak ekonomi yang signifikan," katanya.
Bandung Barat Dapat Tambahan Kuota Pembuangan Sampah ke TPA Sarimutki, DLH: Dapat Kelonggaran |
![]() |
---|
Audiensi Tak Kunjung Selesai dan Alot, Masyarakat Kabupaten Bandung Siap Menginap di Gedung DPRD |
![]() |
---|
Puluhan Warga Geruduk Pemkab Bandung, Desak Audiensi dengan DPRD, Ini Daftar Tuntutannya |
![]() |
---|
Kunjungi Pesantren di Bandung, Wamentan Dorong Pembentukan Lembaga Pelatihan Pertanian Terpadu |
![]() |
---|
Program Makan Bergizi Gratis Jadi Motor Ekonomi Desa, Wamentan: Serap Hasil Panen Lokal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.