Koperasi Merah Putih Terbuka untuk Didanai CSR, Wamenkop: 5 Tahun Balik Modal, Insyaallah
D ana Corporate Social Responsibility (CSR) dari dunia usaha dinilai dapat mempercepat pembangunan fasilitas koperasi , khususnya di wilayah pedesaan
Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop), Ferry Juliantono mengatakan, pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, terbuka untuk didanai melalui berbagai sumber.
Salah satunya, melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari dunia usaha. Sebab baginya, hal itu dinilai dapat mempercepat pembangunan fasilitas koperasi, khususnya di wilayah pedesaan.
Selain itu menurut Ferry, semangat gotong royong dari lintas sektor inilah yang menjadi salah satu kekuatan dari program Koperasi Merah Putih, sesuai dengan nilai dasar dari koperasi itu sendiri.
Baca juga: Koperasi Merah Putih Bakal Mulai Beroperasi Pada Oktober 2025, Wamenkop Sebut Solusi Ekonomi Sosial
"Sumber keuangannya kan ada yang dari APBN, APBD, lalu ada yang dari dana desa, dan lainnya. Jadi menurut saya, terbuka untuk CSR juga, semisalnya ada keterlibatan dunia usaha untuk membantu kegiatan koperasi desa dari anggaran CSR-nya," ujarnya sesuai kunjungan kerja di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung pada Sabtu (10/5/2025).
Terkait renovasi hingga penataan kawasan Koperasi Merah Putih, Ferry mengatakan bahwa pihaknya menargetkan akan rampung pada Juli 2025, agar koperasi tersebut dapat mulai beroperasi pada Oktober 2025.
Di mana, jadwal itu sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong agar 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia bisa berjalan secara fungsional pada akhir tahun ini.
"Kita akan tetapkan tadi dengan Kementerian Koperasi dan LPDB akan menyelesaikan renovasinya sampai dengan bulan Juli ini. Sesuai dengan target pemerintah bulan Juli, legalitas Koperasi Desa Meraj Putih ini bisa selesai," katanya.
Mengenai target pengembalian modal Koperasi Merah Putih, Ferry menyatakan meskipun memiliki tenor pinjaman selama 10 tahun, pihaknya yakin pengembalian modal dapat tercapai dalam waktu 5 tahun.
"Kalau ini kan nanti pembiayaannya kita tarik tenornya maksimal 10 tahun, tapi rasanya dengan kelayakan yang sudah kita simulasi itu 5 tahun dan balik modal, insyaallah," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Bandung Dukung Koperasi Merah Putih di 151 Kelurahan untuk Penuhi Kebutuhan Bahan Pokok Warga
Jeje Pamer Kinerja Jadi Bupati KBB, Ipar Raffi Ahmad Perbaiki Jalan Pelosok hingga Rela Kehujanan |
![]() |
---|
Pencarian Macan Tutul Lepas di Lembang Park Zoo, Petugas Temukan Jejak Kaki dan Tandanya |
![]() |
---|
Kronologi Macan Tutul Lepas dari Kandang di Lembang Park Zoo, Jebol Besi Penghalang hingga Atap |
![]() |
---|
Sosok Ahmad, Pedagang di Bandung Barat Viral Bagi-bagi Donat, Kini Ketiban Rezeki dari Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Menelusuri Jalur Sesar Lembang di Bandung Barat, dari Lembang Meluas hingga Padalarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.