Berita Viral
Viral Atlet Binaraga di Malang Makan Ayam Tiren Jelang Porprov Jatim, Dana dari Dispora Telat Cair
Atlet binaraga di Malang terpaksa memakan ayam tiren karena dana pembinaan yang tak kunjung cair. Padahal, mereka sedang mempersiapkan Porprov 2025.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video menayangkan atlet binaraga memakan ayam tiren di Kabupaten Malang, Jawa Timur menjadi sorotan viral di media sosial.
Dalam video yang beredar viral, para atlet binaraga itu mengeluarkan ayam tiren dari sebuah kantong plastik lalu memotong-motongnya.
Unggahan tersebut lantas membuat miris berbagai kalangan.
Terlebih, para atlet binaraga itu tengah mempersiapkan diri untuk berkompetisi di Pesta Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur.
Lantas seperti apa cerita selengkapnya?
Minim Anggaran
Pelatih binaraga asal Kabupaten Malang, Indra Khusnul membenarkan bahwa banyak atlet yang memakan ayam tiren.
"Iya, Mas, memang begitu. Gimana lagi, wong selama ini belum ada bantuan anggaran," tutur Indra Khusnul, Minggu (4/5/2025), dikutip dari SuryaMalang.
Baca juga: Viral Konvoi Fan Persib di Cirebon Timur, Perayaan Juara dengan Aksi Bakar Flare dan Bentrok Kecil
Menurut Indra, selama ini pihaknya hanya menerima janji dari pemerintah tanpa pencairan dana yang pasti.
"Kami cuman dijanji-janjikan saja oleh Dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga)," ujar Indra.
Indra menjelaskan, ada 12 atlet binaraga Kabupaten Malang yang tengah mempersiapkan Porprov Jatim 2025 yang akan diselenggarakan Juni mendatang.
Menurut Indra, para atlet yang berpartisipasi itu bukan pendatang baru, namun sudah dua kali juara umum Porprov sebelumnya, di Situbondo dan Sidoarjo.
"Mereka itu para juara, bukan pendatang baru," ungkapnya.
Persiapan atlet binaraga ini pun sudah berlangsung sejak setahun terakhir.
Untuk menunjang stamina, lanjut Indra, memang menelan biaya yang tidak sedikit, yakni berkisar Rp6,5 juta per bulan.
Rinciannya yakni makan Rp100 ribu per hari per orang, suplemen Rp3 juta per orang per bulan, serta multivitamin Rp2 juta per orang per 10 minggu.
"Namun, selama ini sebisanya sendiri, karena belum ada bantuan. Padahal, atlet kami itu masih pelajar semua, mulai SMP, SMA dan kuliah," tuturnya.
Karena tak ada support anggaran dari Dispora Kabupaten Malang, lanjut dia, para atlet terpaksa mereka tiap hari makan ayam tiren, yang dibeli dari peternakan.
Indra mengatakan, para atlet memakan ayam tiren sebanyak tiga saks dan memasaknya sendiri.
Caranya, ayam tiren yang dibeli itu tak langsung direbus, namun dipilih yang belum bau, lalu diambil daging dadanya.
Setelah direbus, lalu diblender untuk diminum. Kadang, kalau tak cukup, airnya diperbanyak agar cukup dikonsumsi sehari.
Baca juga: Viral Parkir Rp 25 Ribu di Sukabumi, 2 Tukang Parkir Ditangkap, Termasuk yang Pakai Topi Dishub
"Mereka beli sendiri, dengan mencari ke lokasi peternakan ayam, lalu dimasak sendiri," ungkap Indra.
"Itu karena mereka saking semangatnya, agar bisa juara, demi nama baik tanah kelahirannya (Kabupaten Malang)," ungkapnya.
Bupati Semprot Dispora
Bupati HM Sanusi MM, langsung merespons keras kabar para atlet binaraga Kabupaten Malang yang terpaksa memakan ayam tiren karena tidak memiliki anggaran.
Ia menghubungi Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Malang, M Hidayat pada Minggu (4/5/2025) petang.
Sanusi memerintahkan agar dana pembinaan atlet pada semua cabor, yang akan bertanding segera dicairkan.
Orang nomor satu di Kabupaten Malang itu merasa pihaknya sudah mencairkan anggaran tersebut. Tetapi, ia heran karena belum sampai ke atlet.
"Ya, menyedihkan lah, masak sampai begitu. Saya kaget, dan nggak menyangka. Tadi, saya perintahkan Dispora agar segera mencairkan," ungkap Sanusi.
Dana Telat Cair
Terpisah, Plh. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah melakukan audiensi bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dari masing-masing cabor di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Senin (5/5/2025).
Dalam audisensi tersebut di antaranya membahas keterlambatan pencairan dana pembinaan para atlet.
Ia menyampaikan adanya kekecewaan dari para atlet terkait dana pembinaan yang tak kunjung cair ke rekening penerima.
Keterlambatan ini diakui Nurman, karena dalam proses pencairan anggaran tidak bisa langsung cair.
"Proses pencairan anggaran pemerintah nggak bisa sakdek saknyet (langsung cair.red), harus ada prosesnya. Sehingga sedikit lambat," jelasnya.
"Alhamdulillah hari ini sudah cair semua. Sehingga nanti binaraga dan atlet lain kita sudah bisa tercukupi," tandasnya.
Namun pencairan anggaran tidak bisa 100 persen hari ini, karena masih ada beberapa rekening yang memerlukan aktivasi.
Terkait kendala ini, pengurus cabang harus melakukan aktivasi terlebih dahulu untuk menerima binaan atlet.
Secara terpisah, Kepala Dispora Kabupaten Malang, M Hidayat menambahkan total anggaran yang dialokasikan untuk gelaran Porprov 2025 sebesar Rp 19 miliar.
Anggaran tersebut meliputi perbaikan venue, hingga pelaksanaan kebutuhan lainnya.
"Ini sudah cair, range totalnya untuk pemusatan latihan kabupaten (Puslatkab) sebesar Rp 3 miliar dengan jumlah altet, pelatih, dan official sebanyak 900 orang," imbuhnya.
Ia menjelakan, pencarian anggaran ke masing-masing penerima dilakukan oleh Bank Jatim.
Proses pencairan akan terhambat jika rekening penerima tidak aktif.
"Ternyata ada rekening yang tidak aktif, sekarang ke binaraga sudah cair," tukasnya.
(Tribunjabar.id/Rheina) (SuryaMalang.com/Luluul Isnainiyah, Imam Taufiq)
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
Viral Driver Ojol Temui Wapres Gibran Rakabuming Dicurigai Warganet, Gojek hingga Maxim Buka Suara |
![]() |
---|
Videonya Salah Lafalkan Pancasila saat Dites Pendemo Viral, Ketua DPRD Wonosobo Minta Maaf |
![]() |
---|
Viral, Jam Tangan Mewah Rp11,4 Miliar Milik Ahmad Sahroni Dikembalikan: Nak Ini Bukan Hak Kita |
![]() |
---|
Viral Komisi XI DPR RI ke Sydney Australia saat Ramai Demo, Misbakhun Bantah Ikut Marathon |
![]() |
---|
Viral, Curhatan Polisi Ingin Gabung dengan Pendemo dan Mahasiswa, Ngaku Nyaris Mati Demi Bela DPR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.