DATA Terbaru BPS: Lebih dari Setengah Pekerja di Jawa Barat Hanya Lulusan SMP ke Bawah

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa mayoritas penduduk bekerja di Jawa Barat.

Penulis: Nappisah | Editor: Januar Pribadi Hamel
jabar.bps.go.id
LULUSAN SMP - Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Darwis Sitorus, mengatakan, hingga Februari 2025, lebih dari separuh pekerja (55,87%) diketahui hanya mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP atau lebih rendah. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa mayoritas penduduk bekerja di Jawa Barat masih didominasi oleh lulusan dengan tingkat pendidikan rendah. 

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Darwis Sitorus, mengatakan, hingga Februari 2025, lebih dari separuh pekerja (55,87 persen) diketahui hanya mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP atau lebih rendah.

"Dari total pekerja, sebanyak 9,35 juta orang (37,42%) bahkan hanya berpendidikan SD ke bawah. Sementara itu, lulusan SMP berjumlah 4,61 juta orang (18,45%)," ujarnya, saat dikonfirmasi, Selasa (5/5/2025). 

Sebaliknya, lanjut Darwis, penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi seperti Diploma IV, S1, S2, dan S3 hanya mencapai 2,09 juta orang atau 8,36?ri total pekerja. 

"Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan Februari 2024 yang mencapai 9,15%. Tren penurunan ini terlihat sejak Agustus 2024," tuturnya. 

Sementara itu, lulusan Diploma I/II/III menyumbang 2,47?ri populasi pekerja atau sekitar 0,62 juta orang. Lulusan SMK mencapai 3,78 juta orang (15,11%) dan SMA sebanyak 4,54 juta orang (18,19%).

Darwis menambahkan, peningkatan justru terjadi pada kelompok pekerja dengan pendidikan SD ke bawah. Setelah sempat menurun hingga 35,51% pada Februari 2024, persentase pekerja pada kelompok ini kembali meningkat menjadi 37,42% pada Februari 2025.

“Adapun ringkasan kondisi ketenagakerjaan pada Februari 2025 menunjukkan bahwa jumlah penduduk bekerja meningkat sebanyak 0,90 juta orang menjadi 24,99 juta orang dibandingkan Februari 2024. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) juga naik sebesar 1,57 poin menjadi 68,91%.”

Meski jumlah pengangguran secara nominal naik 0,02 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya, namun dalam persentase justru mengalami penurunan.

 “Tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun sebesar 0,17 persen poin menjadi 6,74%,” lanjutnya.

Pihaknya juga mencatat bahwa lapangan usaha perdagangan menjadi sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja selama periode Februari 2024 hingga Februari 2025, yaitu sebanyak 0,56 juta orang. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved