Selama di Barak TNI, Ratusan Pelajar Bermasalah Tetap Belajar Pelajaran Sekolah, Waktunya 2 Jam
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan, setiap hari mereka bakal mengikuti berbagai kegiatan
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ratusan siswa bermasalah resmi mengikuti pendidikan militer di Depo Pendidikan (Dodik) Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Lembang mulai hari ini Senin (5/5/2025).
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan, setiap hari mereka bakal mengikuti berbagai kegiatan yang telah dijadwalkan.
Termasuk kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk memastikan para siswa yang mengikuti program yang merupakan bagian dari pendidikan karakter tersebut tidak ketinggalan materi pelajaran sekolah.
"Setiap harinya para siswa diberikan waktu selama kira-kira dua jam untuk pembelajaran formalnya," kata Herman Suryatman kepada Tribunjabar.id, Senin (5/5/2025).
Ia mengatakan, selama durasi waktu tersebut para siswa diberikan materi pelajaran sesuai kurikulum sekolahnya masing-masing, sehingga tidak ketinggalan materi pelajaran.
Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat juga menyediakan kuota 350 siswa untuk gelombang pertama program pendidikan militer di Depo Bela Negara Rindam III/Siliwangi.
"Saat ini, sudah ada 210 siswa dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat yang mentikuti program ini. Mereka sudah mendapatkan izin dari orang tuanya," ujar Herman Suryatman.
Sementara Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat, Deden Saepul Hidayat, memastikan, siswa yang mengikuti program itu tetap diberikan materi akademiknya.
Nantinya, materi pelajaran tersebut diberikan secara tatap muka baik di sekolah terdekat maupun di barak TNI yang menjadi lokasi para siswa mengikuti program pendidikan militer.
"Materi pelajarannya akan diberikan guru sekolahnya masing-masing, dan tentunya Disdik Jawa Barat juga akan memberikan pendampingan dalam proses tersebut," kata Deden Saepul Hidayat.
Namun, pihaknya mengakui, tidak menutup kemungkinan prajurit TNI yang memiliki kualifikasi maupun kompetensi dari Disdik Provinsi Jawa Barat juga turut dilibatkan sebagai guru pelajaran.
Bahkan, modul pembelajaran hingga guru yang akan memandu proses kegiatan belajar mengajar (KBM) juga turut disiapkan untuk memastikan para siswa tetap mendapatkan materi pelajaran.
"Kurikulumnya dikolaborasikan antara kurikulum sekolah dan kurikulum bela negara yang disiapkan TNI, termasuk menetapkan indikator ketika siswa ini dinyatakan siap dikembalikan ke orang tuanya," kata Deden Saepul Hidayat.(*)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi
Drainase Buruk, Wilayah Turangga Bandung Kerap Diterjang Banjir saat Turun Hujan |
![]() |
---|
Dapur MBG di Berbagai Wilayah Rata-rata Hasilkan 10 Kilogram Sampah Per Hari |
![]() |
---|
30 Ucapan Selamat HUT ke-215 Kota Bandung Bahasa Sunda dan Indonesia, Bagikan pada 25 September 2025 |
![]() |
---|
KABAR Gembira Pasangan Pengantin di Bandung Kini Bisa Langsung Dapat KK Setelah Sah Menikah |
![]() |
---|
Mulai Sekarang Seluruh Pelosok Wilayah Kota Bandung Bakal Disisir Petugas, Ada Apa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.