PLN dan Bupati Bandung Barat Sepakati Komunikasi Terbuka untuk Sukseskan Pembangunan PLTA Cisokan

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya untuk terus menyerap dan mengelola aspirasi masyarakat terkait pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Upper Cisokan Pumped Storage (PLTA UCPS) yang saat ini tengah berlangsung di Kabupaten Bandung Barat.

Hal ini disampaikan dalam forum audiensi antara PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) dan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat bertempat di kantor PLN Unit Pelaksana Pembangunan Jawa Bagian Tengah 1 (PLN UPP JBT 1), Desa Sarinagen, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat bahwa keterbukaan komunikasi menjadi kunci keberhasilan pembangunan proyek PLTA Upper Cisokan.

Baca juga: PLN Komitmen Transparansi dalam Pembangunan PLTA Upper Cisokan untuk Dukung Transisi Energi Bersih

PLN dan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat berkomitmen untuk terus menjaga dialog konstruktif dengan masyarakat, guna memastikan proses pembangunan berjalan dengan lancar dan minim gesekan sosial.

Dalam pertemuan tersebut, Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail mengingatkan pentingnya PLN menjaga komunikasi terbuka dengan masyarakat, terutama yang terdampak langsung oleh proyek pembangunan.

“Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, sudah ada hasil diskusi yang baik untuk warga dan juga untuk keberhasilan PSN ini. Mari kita dukung semoga PSN ini bisa berjalan dengan baik dan hak-hak warga bisa terlindungi dengan baik juga,” ujar Jeje.

Menanggapi hal tersebut, PLN menyampaikan bahwa telah menyediakan saluran pengaduan masyarakat sebagai bentuk keterbukaan dan upaya responsif terhadap dinamika sosial di lapangan.

Posko ini menjadi kanal resmi untuk menampung saran, kritik, maupun keluhan warga.

Manager PLN UPP JBT 1, Nugroho Budi Sulaksono menjelaskan bahwa keberadaan posko aduan ini sangat penting dalam menjaga komunikasi dua arah antara pelaksana proyek dan masyarakat.

“PLN telah menyediakan posko pengelolaan aduan untuk memastikan setiap laporan mendapat perhatian serius dan ditindaklanjuti dengan langkah konkret. Ini adalah bentuk nyata komitmen kami untuk tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga menjaga kepercayaan dan kenyamanan warga di sekitar proyek,” kata Budi.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa PLN tidak hanya fokus pada aspek teknis proyek, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Baca juga: Tingkatkan Daya Saing Masyarakat Sekitar PLTA Upper Cisokan, PLN berikan bantuan TJSL

“Berbagai program CSR telah kami jalankan di wilayah ini, mulai dari pelatihan keterampilan, bantuan pelatihan dan sertifikasi keahlian untuk masyarakat, pengembangan UMKM, hingga pembangunan infrastruktur desa. Ke depan, kami telah menyiapkan berbagai program lainnya yang diharapkan dapat membawa lebih banyak manfaat bagi warga sekitar proyek,” katanya.

Secara terpisah, General Manager PLN UIP JBT, Widya Anggoro Putro, menjelaskan bahwa proyek PLTA UCPS bukan hanya berperan dalam memperkuat sistem kelistrikan nasional, tetapi juga menjadi bagian dari upaya transisi energi menuju masa depan rendah emisi karbon.

“PLTA Cisokan merupakan salah satu pilar penting dalam strategi PLN mencapai target Net Zero Emissions pada tahun 2060. Sebagai pembangkit berbasis energi terbarukan, proyek ini akan membantu mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mendukung agenda pembangunan berkelanjutan,” ujar Anggoro.

PLN mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah daerah, dan masyarakat agar pembangunan proyek strategis ini dapat berjalan lancar.

PLTA UCPS berkapasitas 4 x 260 megawatt (MW) akan menjadi pembangkit listrik tenaga air  pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi pumped storage.

Selain berfungsi sebagai sumber energi bersih, keberadaannya juga akan semakin meningkatkan keandalan pasokan listrik di Pulau Jawa dan Bali.