Kisah Pilu Siti Julaeha di Sukabumi, Tak Bisa Sekolah karena Faktor Ekonomi dan Ibunya Sakit

Siti Julaeha (6) asal Kota Sukabumi, Jawa Barat, mungkin tak seberuntung anak-anak seusianya. 

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Giri
Tribun Jabar/Dian Herdiansyah
BELUM SEKOLAH - Siti Julaeha di antara kedua orang tuanya saat ditemui di kontrakannya di Jalan Sikib, RT 01, RW 01, Kelurahan Citamiang, Kota Sukabumi, Jumat (2/5/2025). Siti belum sekolah karena orang tuanya sakit dan masalah kependudukan. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah 

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Siti Julaeha (6) asal Kota Sukabumi, Jawa Barat, mungkin tak seberuntung anak-anak seusianya. 

Pada usianya yang hampir tujuh tahun, dia belum bersekolah. Pasalnya, dia terhambat dengan masalah kependudukan. 

Selain itu juga, kondisi ekonomi keluarga dan ibunya yang sakit pernapasan lebih dari setahun menjadi masalah tambahan. 

Siti Julaeha merupakan anak kedua dari dua bersaudara, pasangan dari Hoerudin dan Silvi Lolita. Mereka berdomisili di Jalan Sikib, RT 01, RW 01, Kelurahan Citamiang, Kota Sukabumi

Siti tinggal di rumah kontrakan bersama keluarganya di samping rel kereta Cijangkar. 

Terlihat kondisinya sangat memprihatinkan. Mereka tinggal di ruang yang tidak layak. Selain itu, ibu dan kakaknya Siti juga sakit tuberkulosis.

Baca juga: Teror Pembakaran Rumah Bikin Cemas Warga Gang Amarta Sukabumi, Rumah Anggota Polri Pun Jadi Sasaran

Ayah dari Siti bekerja sebagai pengepul barang bekas atau rongsokan. Bahkan Siti juga kerap ikut dengan ayahnya.

Hoerudin mengaku anaknya tidak bisa sekolah karena sering ikut mengumpulkan barang-barang bekas atau rongsokan.

Selain itu juga kondisi ibunya yang sakit hampir setahun lebih membuatnya tidak bisa mengurus Siti. 

"Iya ikut nyari rongsok untuk berobat mamah ke rumah sakit. Alami penyakit TBC sudah setahun. Dia enggak ikut tiap hari," ujar Hoerudin saat ditemui Tribunjabar.id di kontrakannya, Jumat (2/5/2025). 

Kalau ikut mencari barang bekas, Siti kerap mengumpulkan kemasan air mineral. 

"Kadang ikut muter nyari bekas botol minum, kaleng. Hasilnya ia dapat Rp 20 ribu," ucapnya. 

Sebelum Silvi sakit, Siti dan kakaknya tinggal di rumah. Silvi menjaga warung kecil. 

Menurut Hoerudin, Siti pernah bersekolah, namun berhenti sejak ibunya sakit.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved