Sepanjang 2025, Puluhan Perjalanan Whoosh Terhambat gara -gara Layangan Nyangkut di Jaringan Listrik

Benang layangan yang melilit komponen LAA atau pantograf berisiko menyebabkan kerusakan listrik dan gangguan teknis. 

|
Istimewa/ dok KCIC
LAYANGAN TERSANGKUT - Layangan Tersangkut di jaringan listrik kereta cepat Whoosh. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Perjalanan Kereta Cepat Whoos kerap terhambat layangan yang nyangkut di aliran listrik sepanjang tahun 2025 ini hingga akhirnya Whoosh terpaksa harus berhenti sementara.

General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa mengatakan, sejak awal tahun 2025, tercatat ada 32 kejadian gangguan perjalanan Whoosh akibat benang layangan yang tersangkut pada jaringan listrik aliran atas (LAA) maupun pantograf kereta.

“Gangguan ini membuat kereta harus mengurangi kecepatan bahkan berhenti sementara untuk proses evakuasi dan pemeriksaan jalur sebelum dinyatakan aman melanjutkan perjalanan,” ujar Eva dalam keterangannya, Minggu (26/4/2025).

Baca juga: Sejak Dioperasikan, Whoosh Telah Layani 361 Ribu Penumpang Asing, Mayoritas Wisatawan Malaysia

Eva mengatakan, benang layangan yang melilit komponen LAA atau pantograf berisiko menyebabkan kerusakan listrik dan gangguan teknis. 

Dalam beberapa kasus, KCIC perlu melakukan perawatan intensif hingga penggantian komponen, yang berdampak pada berkurangnya jumlah sarana yang siap operasi.

“Tentunya hal ini dapat membahayakan perjalanan dan menggangu kenyamanan perjalanan seluruh penumpang Whoosh,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi, KCIC menyiagakan 530 petugas pengamanan yang berjaga selama 24 jam setiap 500 meter di sepanjang jalur Whoosh.

Selain itu, kata Eva, jalur kereta cepat Whoosh juga dilengkapi sistem deteksi benda asing serta 1.396 CCTV yang tersebar untuk memantau dan memastikan keamanan operasional.

“KCIC juga telah melakukan 34 kegiatan sosialisasi puluhan ke sekolah dan permukiman warga di sekitar jalur untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,” ucap Eva.

Ia mengatakan, selain edukasi langsung, KCIC juga bekerja sama dengan komunitas layang-layang dan pihak keamanan setempat untuk mengurangi potensi risiko dari aktivitas di sekitar jalur.

Baca juga: Naik Whoosh ke Bandung Hadiri Peringatan 70 Tahun KAA, 17 Dubes Afrika Kagum Transportasi Indonesia

“Bermain layangan di dekat jalur Whoosh dapat membahayakan perjalanan kereta, merusak infrastruktur kelistrikan, dan mengganggu ribuan penumpang,” ujarnya.

Atas hal tersebut, KCIC mengimbau masyarakat untuk tidak bermain layang-layang di sekitar jalur kereta cepat Whoosh. Untuk keselamatan, area sejauh 500 meter dari sisi kiri dan kanan trase Whoosh harus bebas dari aktivitas bermain layangan.

“Seluruh pihak diimbau untuk mematuhi larangan bermain layangan dalam radius 500 meter dari jalur Whoosh dan ikut serta menciptakan lingkungan yang aman bagi transportasi masa depan Indonesia,” kata Eva.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved