TNGGP Minta Pendaki Waspadai Titik Bahaya di Beberapa Jalur dan Jangan Naik ke Puncak Gunung Gede
Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) meminta calon pendaki untuk mewaspadai beberapa titik bencana geologi saat melintasi jalur.
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) meminta calon pendaki untuk mewaspadai beberapa titik bencana geologi saat melintasi jalur pendakian dan diimbau tidak menaiki Puncak Gunung Gede.
Balai Besar TNGGP kembali membuka aktivitas pendakian pada Selasa (22/4/2025). Setelah hampir selama satu bulan ditutup, akibat terjadinya peningkatan kegempaan.
Kepala Balai Besar TNGGP Adhi Nurul Hadi mengatakan pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan beberapa intansi terkait dengan pembukaan jalur pendakian Gunung Gede-Parangrango.
"Sebelum dibuka, kita sudah melakukan rapat koordinasi seperti dari Kepolisian, TNI, BPBD Cianjur, dan Pos Pengamatan Gunungapi Gede serta volunter. Dalam rapat itu kami menyampaikan penutupan jalur pendakian sebelumnya," katanya pada Tribunjabar, Jumat (25/4/2025).
Pada rapat tersebut lanjut dia, Pos Pengamatan Gunungapi Gede menyampaikan, jalur pendakian sudah bisa kembali dibuka. Namun disarankan untuk menata penyampai informasi daerah rawan geologis.
"Selama masa penutupan jalur pendakian yang kedua, kami pada Kamis (17/4/2025) hingga Senin (22/4/2025) mulai memasang papan informasi di beberapa titik lokasi rawan bencana seperti gas beracun, dan rambu evakuasi jika terjadi bencana geologi," katanya.
Adhi menyebutkan, berdasarkan rekomendasi Badan Geologi terdapat beberapa titik atau tempat yang dilarang dan dapat didatangi, namun disarankan tidak beristirahat di lokasi tersebut.
Baca juga: Update Aktivitas Vulkanik Gunung Gede, TNGGP Terus Monitor Lewat Pos Pengamatan Gunung Api
"Terdapat beberapa titik lokasi agar pendaki tidak berlama-lama saat melintasi jalur pendakian, yaitu seperti di jalur Cibodas antara Air Panas, Tanjakan Rante hingga Puncak, dan di jalur Gunung Putri mulai dari Pos Buntut Lutung sampai Maleber," ucapnya.
Ia mengatakan, di beberapa titik tersebut dilarang untuk membuka camp, karena masuk dalam radius 600 meter dari kawah Wadon. Sedangkan lokasi aman untuk membuka camp yaitu di Alun-alun Suryakencana.
"Alun-alun Suryakenca berapa di luar radius 600 meter, sehingga cukup aman untuk membuka campa. Kami juga imbau agar para pendaki tidak mengunjungi puncak Gede dengan waktu yang lama," kata dia.
Dia berharap calon pendaki yang hendak melakukan aktivitas pendakian agar selalu mentaati imbauan atau arahan yang sudah dipasang melalui papan informasi dibeberapa titik. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
Kisah Siswi SD Asal Cirebon Penembus Puncak Ciremai: Kibarkan Merah Putih di Atap Tertinggi Jabar |
![]() |
---|
Viral, Gunung Prau Ditaklukkan Rombongan Anak Kecil untuk Berlibur, Paling Muda Usianya 2 Tahun |
![]() |
---|
Kronologi Pendaki Sukabumi Meninggal di Gunung Slamet, Wafat dalam Pelukan Istri |
![]() |
---|
Kisah Pendaki Sukabumi: Yuswandi Berpulang di Gunung Slamet, Istri Temani Hingga Napas Terakhir |
![]() |
---|
Pendaki Asal Sukabumi Meninggal Dunia di Gunung Slamet Jawa Tengah, Evakuasi Dilakukan Malam Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.