Dedi Mulyadi Minta Pabrik Mobil Listrik Tiongkok di Subang Rekrut Warga Lokal
Produsen mobil listrik asal Tiongkok, Build Your Dream (BYD) saat ini tengah membangun pabrik mobil di Kawasan Industri Subang Smartpolitan.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Produsen mobil listrik asal Tiongkok, Build Your Dream (BYD) saat ini tengah membangun pabrik mobil di Kawasan Industri Subang Smartpolitan.
Pabrik yang sedang dibangun di lahan seluas 108 hektare ini, diperkirakan dapat produksi hingga 150.000 unit kendaraan listrik (EV) per tahun dan memperkerjakan 18 ribu pegawai.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, kehadiran pabrik otomotif di Subang itu harus berjalan lurus dengan serapan tenaga kerja, terutama warga lokal.
"Katanya 18 ribu, tapi nanti kita lihat karena angka 18 ribu itu bener gak 18 ribu," ujar Dedi, dikutip Senin (21/4/2025).
Dikatakan Dedi, harus ada kejelasan soal tenaga kerja ini, karena zaman sudah semakin maju dan bisa saja banyak pekerjaan yang dapat dilakukan oleh robot berteknologi artificial intelejen (AI).
"Karena teknologinya sudah robot, kalau mobil kan harus kita analisis dulu secara benar dan penyampainya 18 ribu. zamannya AI kan pasti yang mengerjakan mesin-mesin produksi otomotif kan pakai robot," katanya.
Baca juga: Lowongan Kerja BUMN Lulusan D3/S1 Semua Jurusan Terbaru April 2025 di Anak Perusahaan PT Pertamina
Dedi pun menegaskan, jika warga Subang yang terampil harus menjadi prioritas dalam rekrutmen pekerja di pabrik otomotif tesebut.
"Prioritas tenaga kerja terampil dari Subang," katanya.
Persoalan serapan tenaga kerja lokal ini sebelumnya juga sempat dibahas oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, Herman Suryatman. Dia mengatakan, nilai investasi atu penanaman modal di Jawa Barat (Jabar) pada 2024 mencapai Rp221 triliun.
Hanya saja, investasi besar ini tidak berbanding lurus dengan penurunan tingkat pengangguran di Jabar. Di mana berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran terbuka di Jabar mencapai 6,75 persen tertinggi dibandingkan nasional 4,91%.
Selain itu, kesenjangan atau gini ratio di Jabar pada 2024 berada diangka 0,428, lebih tinggi jika dibanding angka nasional di 0,381.
"Jadi kalau tidak di-backup dengan sumber daya manusia (SDM) yang tangguh, kan jadi ngeplos. Investasinya jadi eksklusif. Agar investasinya inklusif di 2025 ini, maka salah satunya kita siapkan SDM yang tangguh," ujar Herman.
Baca juga: Lowongan Kerja Terbaru April 2025 di BPJS Kesehatan, Penempatan Kerja di Seluruh Wilayah Indonesia
Herman mencontohkan perusahaan mobil listrik yang akan membuka pabrik di Jabar dan membutuhkan sekitar 18 ribu pegawai. Hanya saja, kata dia, SDM di Jabar belum banyak yang memiliki kualifikasi seperti yang dibutuhkan.
"Contoh kualifikasinya electric vehicle dan sel baterai. Pertanyaannya, memang anak-anak kita lulusan SMA, SMK, sudah dibekali dengan kemampuan kompetensi elektrik vehicle, kan belum?," ucapnya.
Herman pun meminta Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Dinas Pendidikan (Disdik) dan Pemerintah di Kabupaten/Kota untuk bersama-sama menyiapkan SDM yang unggul.
"Kalau ingin korelasi signifikan antara investasi dengan pengangguran dan indeks gini, maka SDM-nya harus bagus sehingga SDM-nya bisa terserap," katanya. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
Dedi Mulyadi Ancam Tutup Permanen Tambang Parung Panjang Bogor |
![]() |
---|
Kisah Nunung Ngojek Demi Biayai Anak Sekolah di SMAN 3 Bandung & Kuliah di UGM, Dibantu Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Minta Bupati dan Wali Kota Alokasikan 7,5 Persen APBD untuk Perbaikan Jalan |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Ultimatum Sopir & Pengusaha Tambang di Parung Panjang Blokade Jalan, Ancam Tutup Usaha |
![]() |
---|
Muprov Kadin Jabar Disepakati Usai Rekonsiliasi, Dorong Persatuan dan Kebersamaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.