Menanti Gebrakan Farhan Soal Penanganan Sampah di Kota Bandung: Sampah Hari Ini, Habis Hari Ini!

Program sampah hari ini habis hari ini digagas sebagai solusi konkret untuk mengatasi penumpukan sampah harian di Bandung.

Tribun Jabar/Hilman Kamaludin/Arsip
SAMPAH MENUMPUK - Pengendaran sepeda motor melintas di sisi tumpukan sampah di TPS Ciwastra, Kota Bandung, Rabu (16/4/2025). Penanganan sampah produksi Lebaran 2025 belum berjalan dengan baik. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, saat ini tengah menggembar gemborkan penanganan sampah "Sampah hari ini, habis hari ini" sebagai upaya menyelesaikan masalah sampah yang tak kunjung usai.

Farhan mengatakan, saat ini perlu perubahan paradigma dalam pengelolaan sampah dan ia menyoroti pola pikir lama buang sampah pada tempatnya yang kini tidak lagi cukup karena pada kenyataannya banyak sampah yang tetap berakhir di sungai.

"Kita perlu masuk ke paradigma baru, sampah hari ini adalah tanggung jawab kita hari ini juga," ujar Farhan, Minggu (20/4/2025).

Program sampah hari ini habis hari ini digagas sebagai solusi konkret untuk mengatasi penumpukan sampah harian di Bandung. Dalam sistem ini, sampah yang dihasilkan warga harus langsung ditangani dan diolah pada hari yang sama, tanpa mengendap atau menumpuk.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman bersama Wali Kota Bandung Farhan dan jajaran pemerintah daerah membahas strategi pengelolaan sampah di Kota Bandung.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman bersama Wali Kota Bandung Farhan dan jajaran pemerintah daerah membahas strategi pengelolaan sampah di Kota Bandung. (Diskominfo Jabar)

Namun, Farhan mengakui, untuk menerapkan program ini secara menyeluruh, dibutuhkan kesiapan dari berbagai sisi, baik dari masyarakat maupun infrastruktur kota.

"Kita tidak bisa hanya berharap pada niat baik. Butuh edukasi, fasilitas, dan waktu. Kami mohon dukungan masyarakat karena ini bukan pekerjaan satu hari," katanya.

Farhan juga menyebut perlunya ada pembangunan dan penambahan fasilitas pengolahan sampah yang memadai, terutama untuk sampah organik untuk merealisasikan program tersebut.

"Harus ada dua fasilitas penting. Pertama, fasilitas pengolahan sampah organik seperti maggot atau kompos. Kedua, fasilitas daur ulang untuk sampah nonorganik. Ini sedang kami siapkan bertahap," ucap Farhan.

Terkait penanganan sampah ini, kata dia, pemerintah tidak ingin memberikan janji kosong kepada masyarakat, sehingga langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Bandung untuk menciptakan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.

"Kami tidak mau bilang besok pasti beres. Tapi kami sedang kerja serius. Program ini harus sesuai dengan tata kelola yang baik. Ikuti aturan, edukasi masyarakat, dan bangun sistemnya," katanya.

Farhan pun berharap program ini bisa jadi budaya baru warga kota dalam memperlakukan sampah sebagai tanggung jawab bersama.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved