Gandeng Perguruan Tinggi, Kemensos Optimistis Target Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Tercapai
Kementerian Sosial bakal melibatkan mahasiswa di perguruan tinggi untuk menurunkan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kementerian Sosial bakal melibatkan mahasiswa di perguruan tinggi untuk menurunkan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono mengatakan, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan supaya kemiskinan ekstrem yang jumlahnya sekitar 3,1 juta selesai pada 2026.
"Dan Presiden juga memerintahkan angka kemiskinan harus turun kira-kira di angka 4.5 persen - 5%," ujar Agus, saat ditemui di Kampus UIN Bandung, Rabu (16/4/2025).
Target yang diberikan Presiden, kata dia, harus dikerjakan lintas sektoral, tidak bisa hanya Kementerian Sosial saja.
"Kami, Kemensos sudah bikin MoU dengan sembilan kampus, salah satunya ada UIN Bandung, dulu Pak Rektor juga hadir dalam rangka kerja sama pemberantasan kemiskinan yang ada di Jawa Barat," katanya.
Nantinya, kata dia, mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi akan dilibatkan dalam menurunkan angka kemiskinan dengan turun langsung ke desa-desa binaan.
"Di UIN kan ada Desa Binaan, ada Desa Sakinah, ada desa-desa yang sedang diberdayakan ekonominya sesuai dengan potensi Desa Binaannya masing-masing. Kita akan ke sana nanti bersama-sama untuk menjadikan desa-desa itu sebagai model pemberdayaan, model produksi," ucapnya.
Ke depan, kata dia, diharapkan masyarakat miskin tidak menunggu bantuan sosial dari pemerintah, tapi menjadi masyarakat yang produktif, mandiri dan punya penghasilan sendiri.
"Sehingga bisa tersenyum, bisa bahagia, bisa makmur hidupnya, itu harapan dari pemerintah seperti itu," katanya.
Selain itu, dalam upaya pengentasan kemiskinan pihaknya juga memiliki program Sekolah Rakyat, khusus untuk orang miskin dan miskin ekstrem.
"Kita sudah punya 53 titik, kita akan mulai dari situ, di daerah-daerah itu yang anak-anaknya dari keluarga miskin, kita akan sekolahkan kemudian nantinya mereka menjadi anak-anak yang pintar, anak-anak yang menjadi leader, menjadi agen-agen perubahan, tidak hanya mensejahterakan keluarganya tapi juga mensejahterakan masyarakat," ucapnya.
"Kita sedang mencetak agen-agen perubahan, pemimpin-pemimpin perubahan, perubahan dalam rangka Indonesia menjadi negara yang mandiri, negara yang adil, negara yang makmur, negara yang besar, negara yang bisa melindungi segenap bangsa dan tanah air," tambahnya. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
Sumedang-Bangladesh Jalin Kerja Sama Atasi Kemiskinan Ekstrem dan Hapus Stunting |
![]() |
---|
Bansos BPNT Rp 600 Ribu Cair Agustus 2025, Cek Penerimanya Lewat HP |
![]() |
---|
Apakah Nama Anda Terdaftar Penerima PKH dan BPNT? Berikut Cara Cek Online Lewat HP |
![]() |
---|
Lewat KKN dan Riset. Pemprov Jabar Menggaet Perguruan Tinggi untuk Mengatasi Sampah dan Pengangguran |
![]() |
---|
LPM Dompet Dhuafa Serta Kemensos RI Ajak Mitra Pengelola Yatim Dorong Profesional dan Inovatif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.