Perhiasan Sejumlah Murid SD di Pangandaran Dirampas Guru Gadungan, Disdikpora Keluarkan 4 Imbauan

Beberapa SD di Kalipucang ada yang melaporkan kejadian penipuan dengan modus baru tersebut terhadap anak-anak di sekolah. 

|
Penulis: Padna | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Padna
WAWANCARA - Kabid SD Disdikpora Kabupaten Pangandaran, Darso, saat berada di halaman kantornya, Rabu (16/4/2025) 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Kabid SD di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran, Darso, mengaku kaget dengan kejadian penipuan terhadap sejumlah murid SD di wilayahnya.

"Saya merasa terkejut. Karena, kemarin itu saya ada kegiatan di luar kantor dan tiba-tiba saya mendapatkan telpon dari satu kepala sekolah dari Kecamatan Kalipucang," ujar Darso kepada Tribun Jabar di halaman kantornya di Pangandaran, Rabu (16/4/2025) pagi.

Menurutnya, beberapa SD di Kalipucang ada yang melaporkan kejadian penipuan dengan modus baru tersebut terhadap anak-anak di sekolah. 

Baca juga: Pengamat Transportasi ITB Sarankan Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Pangandaran-Cijulang: Realistis

"Kejadiannya itu baru pertama kali terjadi di Pangandaran. Aksinya dilakukan pagi-pagi, orang tidak dikenal itu masuk ke ruangan sekolah pukul 06.30 WIB dan ngaku sebagai guru baru. Jadi, di sekolah itu belum ada guru yang datang," katanya.

Atas kejadian yang menimpa beberapa SD itu, Disdikpora Pangandaran mengeluarkan imbauan ke seluruh satuan pendidikan.

Pertama, wajib hukumnya di masing-masing satuan pendidikan ada guru piket yang datang lebih awal.

"Diwajibkan para kepala sekolah dan guru itu datang lebih awal dibandingkan peserta didik lainnya," ucap Darso.

Kedua, melalui kepala sekolah dan guru, diharapkan peserta didik untuk beberapa saat ini jangan menggunakan perhiasan ke sekolah. 

Ketiga, ia memohon kepada kepala sekolah dan guru agar selama peserta didik ada di sekolah, mulai dari datang sampai mereka pulang, harus diperhatikan secara detail. 

"Jadi, tidak semata-mata hanya ada modus baru penipuan ke anak-anak," ujarnya.

Baca juga: Guru Gadungan Rampas Perhiasan Anak SD di Pangandaran, Modus Ngaku Guru Baru

Keempat, ia berharap, pihak sekolah lebih bekerjasama dengan orang tua murid agar jika mengantarkan anaknya tidak usah masuk ke sekolah. 

"Karena, modus salah satu kejadian penipuan itu, ada orang tidak dikenal itu mengaku sebagai orang tua peserta didik," kata Darso. *

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved