Fakta Titik Gempa Bogor 4,1 SM, Ada di Sisi Kiri Sesar Citarik dan 15 Gempa Susulan

Sementara secara geografis, selain dekat Gunung Gede terdapat gunung api Salak, yang berada di perbatasan Bogor dan Sukabumi. 

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Ravianto
kolase dian herdiansyah/tribun jabar
SESAR CITARIK - Fakta titik-titik gempa berada di samping kiri sesar Citarik dan radius dekat Gunung Salak. Gempa 4,1 Skala Magnitudo mengguncang Bogor pada 10 April 2025. 

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Badan Geologi Kementerian ESDM menyebut kalau titik gempa bumi 4,1 Skala Magnitudo yang mengguncang Bogor, 10 April 2025 dekat dengan Gunung Gede.

Gunung Gede diketahui saat ini sedang memperlihatkan aktivitas vulkanis.

Sementara secara geografis, selain dekat Gunung Gede terdapat Gunung Salak, yang berada di perbatasan Bogor dan Sukabumi. 

Berdasarkan keterangan BMKG, gempa Bogor merupakan gempa akibat pergerakan Sesar Citarik yang bentangannya mulai Teluk Palabuhanratu sampai Laut Jawa dengan melintasi Bogor dan Jakarta.

Sesar Citarik ini membentang melintasi kaki Gunung Salak, mulai dari Kabandungan, Bogor, hingga Bekasi Jawa Barat.

Tercatat gempa bumi yang terjadi mulai 2 hingga 12 April ini terdapat 15 kali.

Terbesar 4.1 Skala Magnitudo dengan susulan 5 kali gempa. 

Titik gempa bumi yang terjadi berada selama periode 2 hingga 11 April, berada di titik Sesar Citarik yang cenderung mekanismenya geser ke kiri.

Sebelumnya, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, bukti bahwa gempa Bogor adalah gempa tektonik tampak pada bentuk gelombang gempa hasil catatan sensor seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko) dengan karakteristik gelombang S (Shear) yang kuat dengan komponen frekuensi tinggi.

"Hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG menunjukkan bahwa Gempa Bogor memiliki mekanisme geser (strike-slip)" ungkap Daryono, Jumat (11/04/2025).

Daryono menyebut, episenter Gempa Bogor terletak pada jalur Sesar Sesar Citarik yang memiliki mekanisme geser mengiri (Sidarto, 2008)

"Pembangkit Gempa Bogor diduga kuat adalah Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip) sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG," ucapnya.

Gempa bumi ini dirasakan di wilayah Kab. Bogor, Kota Bogor dan Depok dengan Skala Intensitas III-IV MMI dan menimbulkan kerusakan ringan pada beberapa bangunan rumah warga di Kota Bogor.

Selain itu Gempa Bogor disertai munculnya suara gemuruh dan dentuman, menurut Daryono adalah hal wajar. 

"Suara tersebut muncul karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan, sekaligus sebagai bukti bahwa gempa yang terjadi memiliki kedalaman hiposenter sangat dangkal. Semua gempa sangat dangkal disertai dengan suara ledakan, dentuman dan gemuruh," ucapnya.(*)

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah. 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved