Bukan Keracunan, Isu Siswa Kuningan Sakit karena MBG Terbantah, Ternyata Cuma Tolak Tempe Bacem Asam

Ia menduga tempe bacem atau masakan yang cepat menimbulkan lendir membuat siswa enggan menyantapnya.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan
BUKAN KERACUNAN - Menu MBG yang diduga menjadi sumber keracunan puluhan siswa di SMP Negeri 1 Cisarua, Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/10/2025). Isu mengenai sejumlah siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kelurahan Citangtu, Kecamatan Kuningan, yang dikabarkan mengalami keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) ternyata tidak terbukti. 

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Isu mengenai sejumlah siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kelurahan Citangtu, Kecamatan Kuningan, yang dikabarkan mengalami keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) ternyata tidak terbukti.

Meskipun kabar tersebut sempat memicu kekhawatiran dan membuat Pj Sekda Kuningan selaku Ketua Satgas MBG, Wahyu Hidayah, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan, U Kusmana, turun langsung ke lokasi, mereka memastikan tidak ada kasus keracunan massal.

Sebelumnya, geger terjadi lantaran sejumlah siswa dilaporkan tidak masuk sekolah karena mengeluhkan kondisi kurang sehat seperti mual, pusing, sakit perut, hingga diare akibat keracunan MBG.

Tempe Bacem yang "Asam" Dianggap Keracunan 

Pj Sekda Kuningan, Wahyu Hidayah, menjelaskan bahwa setelah melakukan pengecekan menyeluruh di sejumlah sekolah di Kelurahan Citangtu, mereka tidak menemukan adanya kasus keracunan.

Ia menemukan bahwa masalah yang terjadi hanyalah soal menu makanan yang kurang disukai siswa.

Baca juga: Orangtua Siswa Korban Keracunan MBG di Cisarua Bandung Barat Minta MBG Dihentikan: Sudah Tidak Benar

"Setelah kami cek ke sejumlah sekolah di Kelurahan Citangtu, kejadian keracunan tidak ada."

"Kemudian, ketika melihat jatah MBG kepada siswa tidak makan dengan alasan tempenya asam," kata Wahyu, Selasa (14/10/2025).

Wahyu Hidayah menambahkan, setelah mencicipi sendiri makanan tersebut, ia menyimpulkan bahwa rasa asam itu wajar untuk jenis masakan tertentu.

"Kami minta ke siswa dan mencicipinya, ya tempe asam itu memang masakan berjenis bacam begitu," ujarnya.

Ia menduga tempe bacem atau masakan yang cepat menimbulkan lendir membuat siswa enggan menyantapnya.

Satgas Minta Ganti Menu dan Perketat Pengawasan 

Untuk mencegah kesalahpahaman serupa dan memastikan semua menu disantap habis, Satgas MBG meminta pihak dapur agar tidak lagi menyediakan menu yang cepat berubah rasa atau kurang disukai siswa.

"Kami meminta pihak dapur MBG tidak menyediakan menu makan seperti itu."

"Sebab, menu seperti itu diketahui banyak tidak disukai siswa untuk dimakan," tambah Wahyu.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved