IGTKI Sumedang Didorong Lebih Inovatif hingga Bisa Mendidik dengan Hati Berkarya Sepenuh Jiwa

Dony Ahmad Munir menekankan pentingnya peran guru Taman Kanak-kanan (TK) dalam membentuk karakter dan kecerdasan anak sejak dini.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Siti Fatimah
Dok Humas Pemkab Sumedang
PANGLAWUNGAN - Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menghadiri Panglawungan (Pertemuan) Keluarga Besar Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia-Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) Kabupaten Sumedang yang digelar di Gedung Islamic Center, Selasa (8/4/2025). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menekankan pentingnya peran guru Taman Kanak-kanan (TK) dalam membentuk karakter dan kecerdasan anak sejak dini. Lebih dari itu, Bupati juga 'menantang' para guru untuk keluar dari zona nyaman.

Hal itu Dony sampaikan saat menghadiri Panglawungan (Pertemuan) Keluarga Besar Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia-Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) Kabupaten Sumedang yang digelar di Gedung Islamic Center, Selasa (8/4/2025).

Bergema pesan bahwa peran guru Taman Kanak-kanak dalam pendidikan bukan sekadar pengasuh atau pengajar, tetapi menjadi arsitek masa depan bangsa. 

"Jangan business as usual . Besok saat mulai mengajar, harus ada pembeda, harus ada semangat baru. Mengajarlah dengan sepenuh hati, hadirkan kreativitas dalam setiap kegiatan belajar. Karena pendidikan karakter tak akan lahir dari metode yang monoton," katanya. 

Menurutnya, pascaramadan dan Idul Fitri adalah momentum 'menyuntikkan' energi baru ke dunia pendidikan.

"Kita sudah dicas selama sebulan penuh oleh Ramadan. Kini saatnya melanjutkan perjuangan melawan ego, malas dan rutinitas membosankan. Saatnya jadi guru yang ikhlas, gigih tangguh, kreatif, dan inovatif," katanya.

Ketua IGTKI-PGRI Kabupaten Sumedang, Dian Nurmayanti, mengamini yang disampaikan Bupati bahwa dunia pendidikan TK tidak boleh tertinggal dari perkembangan zaman. 

“Kita harus update diri, belajar hal baru, dan menjawab tantangan zaman. AI (Artificial Intelligence) boleh berkembang, teknologi bisa canggih, tapi guru yang mengajar dengan hati tak akan pernah tergantikan,” katanya. 

Ia juga menyampaikan pentingnya inovasi dalam proses pembelajaran, "Anak-anak zaman sekarang berbeda dengan dulu.

Mereka cepat belajar, haus tantangan. 

Maka kita sebagai guru pun harus berubah, (menjadi) lebih kreatif dalam mendongeng, lebih menarik dalam menyampaikan materi, lebih berwarna dalam menciptakan suasana belajar,” ujarnya.

Menurutnya, kiprah guru-guru TK Sumedang pun telah membuktikan hal itu dimana sejumlah prestasi membanggakan berhasil diraih, seperti Juara 1 Lomba Storytelling tingkat Priangan Barat dan Juara Harapan 3 Pair Painting se-Jawa Barat.

Bahkan ada kepala TK dari Sumedang yang terpilih sebagai Dedicated Teacher pada ajang Jambore Nasional.

“Prestasi ini adalah bukti bahwa guru TK Sumedang bisa bersaing dan bersinar. Tinggal bagaimana kita menjaga semangat ini, menciptakan inovasi demi inovasi untuk kemajuan anak-anak kita," tuturnya.

Acara dihadiri sekitar 770 guru dan Kepala TK se-Kabupaten Sumedang dan mengusung tema "Rempug Jukung Sauyunan, Ngaronjatkeun Ajen Nu Tangtu".

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved