BPS Jabar : Tarif Impor AS Akan Berdampak Besar Bagi Sektor Industri di Jawa Barat
Kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) terhadap ekspor Indonesia, khususnya dari Jawa Barat, hingga saat ini belum terlihat berdampak signifikan.
Penulis: Nappisah | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) terhadap ekspor Indonesia, khususnya dari Jawa Barat, hingga saat ini belum terlihat berdampak signifikan.
Sebelumnya, Amerika Serikat mengenakan tarif impor sebesar 32 persen terhadap beberapa produk dari negara lain, yang bisa berdampak pada industri ekspor di Jawa Barat.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Darwis Sitorus, menyebut jika kebijakan tersebut diterapkan, dampaknya bisa sangat besar bagi Jawa Barat.
Hal inimengingat banyaknya produk ekspor yang berasal dari Jabar seperti rajutan, alas kaki, dan bahan karet.
Baca juga: Jangan Tiru China, Pengamat Ekonomi Minta Indonesia Tidak Balas Kenaikan Tarif AS
"Harapan kami, perundingan yang dijalankan oleh Pak Prabowo di Majalengka dapat memberikan hasil yang menguntungkan kedua belah pihak," ujar Darwis, Selasa (8/4/2025).
Darwis mengatakan hingga saat ini belum ada perkiraan pasti mengenai dampak kebijakan tersebut, mengingat tarif yang dikenakan AS belum diumumkan secara rinci.
Pihaknya berharap akan ada upaya untuk memperluas pasar ekspor Indonesia ke negara lain selain AS, seperti negara-negara di Asia Tenggara yaitu Filipina, Thailand, dan Vietnam, yang memiliki surplus ekspor dengan Indonesia.
Selain itu, Darwis juga mencatatkan bahwa ada defisit perdagangan dengan negara-negara seperti Tiongkok dan Taiwan.
Defisit dengan Tiongkok tercatat sebesar 62,14 juta dolar AS, sementara dengan Taiwan sebesar 7,01 juta dolar AS.
Untuk itu, pihaknya berharap kebijakan perdagangan yang lebih seimbang dapat diupayakan dalam perundingan dengan negara-negara tersebut.
Baca juga: Pungli di Kota Bandung Marak Selama Libur Lebaran 2025, Dishub Tindak 15 Pelaku
Berdasarkan data yang dihimpun BPS Jawa Barat, impor Februari 2025 mencapai USD 0,88 miliar, turun 17,97 persen dibandingkan Januari 2025.
Sementara nilai ekspor Jawa Barat Februari 2025 mencapai USD 3,20 miliar atau naik 5,98 persen dibanding Januari 2025, jika dibandingkan Januari 2024 naik 6,64 persen.
Kemudian ekspor nonmigas Februari 2025 mencapai USD 3,18 miliar, naik 5,97 persenbdibanding Januari 2025. Begitu juga ekspor Migas yang naik sebesar 7,94 persen.
Disisi lain, nilai ekspor Nonmigas Februari 2025 naik 6,64 persen dibanding bulan yang sama tahun 2024, sedangkan ekspor Migas turun 1,64 persen.
Adapun niilai impor Jawa Barat Februari 2025 mencapai USD 0,88 miliar atau turun 17,97 persen dibanding Januari 2025. Kemudian jika dibanding Februari 2024 turun 12,79 persen. (*)
Kemenkum Jabar Siap Hadirkan Layanan KI Terpadu untuk UMKM & Industri Kreatif Bandung |
![]() |
---|
Kadin Jabar Menilai Kondisi Geopolitik Dunia Berpengaruh pada Industri di Indonesia |
![]() |
---|
GIIAS Bandung 2025, Perkuat Posisi Strategis Jabar dalam Industri Otomotif Nasional |
![]() |
---|
Pameran Apparel Bergengsi Hadir di Bandung, Soroti Peluang Bisnis Dekorasi Pakaian |
![]() |
---|
Respons Dedi Mulyadi Soal Jabar Jadi Daerah dengan Angka PHK Tertinggi di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.