Volume Sampah di Kota Bandung Melonjak saat H+4 dan H+5 Lebaran, 70 Persen Dibuang ke TPA Sarimukti

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Volume sampah di Kota Bandung mengalami lonjakan selama momen libur lebaran tahun 2025, hingga pemerintah harus memutar otak untuk melakukan penanganan agar tak menumpuk.

Lonjakan volume sampah tersebut mayoritas dihasilkan dari rumah tangga dan tentunya sejumlah objek wisata yang selama momen libur lebaran tahun ini memang banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah.

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, mengatakan, volume sampah normal rata-rata hanya 1.600 ton sampai 1.800 ton per hari, kemudian terjadi lonjakan mulai H+4 dan H+5 lebaran sebanyak 2.000 ton per hari.

"Tapi setelah itu (volume sampah) landai dan turun lagi. Insya Allah rata-rata per hari enggak jauh dari 1.600 ton per hari," ujar Farhan saat ditemui di Cipamokolan, Senin (7/4/2025).

Farhan mengatakan, sampah tersebut sebanyak 30 persen dikelola oleh masyarakat melalui berbagai macam program salah satunya program Kang Pisman dan 70 persen atau sekitar 140 ritase dibuang ke TPA Sarimukti.

Kendati demikian, kata Farhan, pengelolaan sampah setelah libur lebaran tersebut perlu dievaluasi dengan baik terutama dari titik-titik objek wisata sampai pengangkutan ke TPA.

"Sedemikian rupa kami atur sehingga tidak melewati kuota 140 ritase per hari. Hari ini kita jam 1 siang akan mendapatkan hasil evaluasi," kata Farhan.

Ia mengatakan, hasil evaluasi pengelolaan sampah selama libur lebaran tersebut akan segera diumumkan saat hari pertama Aparatur Sipil Negara (ASN) masuk kerja.

"Insya Allah besok pada hari pertama bekerja jam 7.30 WIB, kami akan umumkan hasil evaluasi sampah selama libur lebaran dari tanggal 24 maret sampai 7 April 2025," ucapnya.

Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi mengatakan, pihaknya telah melakukan rekapitulasi volume sampah selama momen libur lebaran tahun 2025 ini.

"Volume sampah terangkut periode 24 maret hingga 6 April 2025 sekitar 23.688 meter kubik," kata Dudy.(*)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin