Sarini Berharap Dapat Uang Surak, Astana Gunung Sembung Cirebon Ramai Jelang Acara Grebeg Syawal

Suasana meriah menyelimuti Kompleks Astana Gunung Sembung, tempat makam Sunan Gunung Jati di Kabupaten Cirebon. 

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Giri
Tribun Cirebon/Eki Yulianto
MAKAM SUNAN - Suasana Kompleks Astana Gunung Sembung, tempat makam Sunan Gunung Jati di Kabupaten Cirebon, Senin (7/4/2025) pagi. Peziarah banyak yang datang untuk mengikuti acara Grebeg Syawal yang digelar Kesultanan Kanoman. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Suasana meriah menyelimuti Kompleks Astana Gunung Sembung, tempat makam Sunan Gunung Jati di Kabupaten Cirebon. Ribuan warga memadati kawasan tersebut untuk menyaksikan tradisi Grebeg Syawal yang digelar Kesultanan Kanoman.

Tradisi tahunan yang telah berlangsung selama ratusan tahun ini menjadi momen yang ditunggu-tunggu masyarakat, terutama karena adanya pembagian uang koin dalam tradisi surak yang dianggap membawa berkah.

Pantauan di lokasi, seluruh sudut kawasan makam tampak dipenuhi peziarah pada Senin (7/4/2025) sejak pukul 07.00 WIB.

Keramaian paling terlihat di area Pasanggrahan Astana Gunung Sembung, tempat keluarga Kesultanan Kanoman akan menggelar jamuan makan dan prosesi pembagian uang surak secara simbolis.

Baca juga: Aksi Tabrak Lari Terjadi di Tol Palikanci Cirebon Saat One Way, Ini Identitas Mobil Pelaku

Mayoritas warga yang hadir merupakan kalangan ibu-ibu. Mereka datang dari berbagai daerah di Cirebon dan sekitarnya.

“Saya sudah datang dari pagi untuk ikut berdoa dan berharap mendapat uang surak,” ujar Sarini (48), warga Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Rombongan Kesultanan Kanoman yang dipimpin oleh Pangeran Patih Raja Muhammad Qodiran dijadwalkan tiba di lokasi untuk melaksanakan ziarah serta doa bersama. 

Baca juga: BPBD Cirebon: Cek Prakiraan Cuaca Sebelum Gas! Arus Balik Dibayangi Cuaca Ekstrem

Tradisi ini sekaligus menjadi momen silaturahmi antara keraton dan masyarakat dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri, atau yang dikenal juga sebagai Hari Raya Kupat, setelah umat muslim menjalani puasa sunah selama enam hari di bulan Syawal.

Hingga pukul 09.06 WIB, warga masih menunggu kedatangan rombongan kesultanan di pesanggrahan untuk mengikuti doa bersama dan menyantap hidangan yang telah disiapkan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved