Panen Raya di Purwakarta: Gabah Langsung Dibeli Bulog dengan Harga Tertinggi Rp 6.500 per Kg

Bulog Subang telah berhasil menyerap 2.784 ton gabah dari petani di Purwakarta. 

tribunjabar.id / Deanza Falevi
Pimpinan Cabang Bulog Subang, Djoko Purnomo saat mebeli langsung hasil panen raya para petani yang berlangsung di Desa Cisaat, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Senin (7/4/2025). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Kabar menggembirakan datang untuk petani di Kabupaten Purwakarta. Sejak Februari 2025, mereka kini dapat menjual gabah hasil panennya kepada Bulog dengan harga yang menguntungkan, yaitu Rp 6.500 per kilogram. 

Harga tersebut diketahui lebih tinggi dibandingkan harga yang ditawarkan tengkulak di pasaran.

Pimpinan Cabang Bulog Subang, Djoko Purnomo, menjelaskan bahwa harga pembelian gabah yang telah ditetapkan ini berlaku bagi seluruh petani di wilayah Purwakarta dan sekitarnya. 

Ia juga menambahkan bahwa untuk memastikan kelancaran proses pembelian, petani diminta untuk menginformasikan rencana panen kepada Babinsa atau kelompok tani setempat. 

Hal ini, lanjut dia, penting agar Bulog dapat mempersiapkan kebutuhan logistik, termasuk armada pengangkut gabah dan sistem pembayaran yang fleksibel, apakah secara tunai atau transfer.

"Kami siap membantu para petani dengan membeli gabah mereka sesuai harga yang telah ditentukan. Kami juga mengimbau agar petani memberi informasi terlebih dahulu tentang jumlah hasil panen mereka," ujar Djoko saat panen raya di Desa Cisaat, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Senin (7/4/2025).

Sejak kebijakan ini diterapkan, ia mengarakan, Bulog Subang telah berhasil menyerap 2.784 ton gabah dari petani di Purwakarta. 

Djoko menambahkan, meski ada kemungkinan harga gabah di lapangan lebih tinggi, Bulog tetap memberikan pilihan kepada petani untuk menjual ke pihak lain jika diinginkan.

“Kami tidak akan memaksakan. Jika petani mendapatkan harga yang lebih tinggi di luar sana, itu sudah rezekinya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Sri Jaya Midan, menyambut baik kebijakan Bulog ini.

Ia menilai, harga Rp6.500 per kilogram jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang ditawarkan tengkulak. 

Dengan demikian, kata Midan, petani dapat merasakan manfaat lebih atas hasil jerih payah mereka yang telah menanam padi selama sekitar 120 hari.

“Dengan harga yang lebih baik dari Bulog, petani akhirnya dapat menjual gabah dengan harga yang lebih tinggi dan lebih layak,” katanya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved