Gass Mudik 2025

Imbas One Way, Truk dan Kendaraan Logistik Padati Jalur Pantura Cirebon

Antrean kendaraan tampak mengular di kawasan simpang empat Pemuda, Jalan Kanggraksan, hingga depan Terminal Harjamukti.

Tribuncirebon.com / Eki Yulianto
Pemberlakuan sistem satu arah (one way) di ruas tol dalam rangka mengurai arus balik Lebaran 2025, membuat sejumlah kendaraan terutama truk besar dan kendaraan logistik, dialihkan ke jalur arteri Pantura. Akibatnya, kepadatan arus lalu lintas terjadi di sejumlah titik di wilayah Kota Cirebon, Sabtu (5/4/2025) dini hari.  

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Pemberlakuan sistem satu arah (one way) di ruas tol dalam rangka mengurai arus balik Lebaran 2025, membuat sejumlah kendaraan terutama truk besar dan kendaraan logistik, dialihkan ke jalur arteri Pantura.

Akibatnya, kepadatan arus lalu lintas terjadi di sejumlah titik di wilayah Kota Cirebon, Sabtu (5/4/2025) dini hari. 

Pantauan di lapangan, antrean kendaraan tampak mengular di kawasan simpang empat Pemuda, Jalan Kanggraksan, hingga depan Terminal Harjamukti.

Truk-truk besar mendominasi lalu lintas sejak Jumat malam.

Kendati demikian, kendaraan mobil pribadi juga cukup banyak. 

Tak hanya kendaraan yang menuju arah Jawa Tengah, arus balik ke arah Jakarta pun mengalami peningkatan signifikan.

“Sejak Jumat sore ramai banget, terutama mobil-mobil besar. Kadang bikin macet kalau jalannya pelan,” ujar Rudi (35), warga Sunyaragi.

Peningkatan volume kendaraan ini dipicu oleh perpanjangan penerapan sistem one way dari KM 219 Tol Palikanci, Kabupaten Cirebon hingga KM 70 Tol Cikatama.

Sebelumnya, sistem ini hanya berlaku dari KM 188 Tol Cipali.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar mengatakan, lonjakan arus lalu lintas terjadi dari dua arah sekaligus, baik dari arah Jawa Tengah ke Jakarta maupun sebaliknya.

“Pasti berdampak ke jalur arteri, sehingga terjadi kepadatan,” ucap Eko. 

Guna mencegah kemacetan total, pihak kepolisian menerapkan pengaturan lalu lintas berskala prioritas di titik-titik rawan, seperti sepanjang jalur Kalijaga hingga Kedawung. 

Bahkan, penutupan sementara dilakukan secara situasional di sejumlah persimpangan seperti Jalan Pemuda dan kawasan Kanggraksan.

“Kami prioritaskan arus dari barat ke timur maupun sebaliknya, sesuai kondisi di lapangan,” jelas dia. 

Jika situasi semakin padat, pihaknya telah menyiapkan skenario cadangan (Plan B) untuk mengurai kemacetan di jalur-jalur utama dalam kota.

(Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto) 
 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved