Apakah Boleh Berpuasa Syawal Sebelum Mengganti Utang Puasa Ramadhan? Ini Penjelasan MUI
Puasa Syawal merupakan salah satu amalan sunah yang dianjurkan bagi umat Islam setelah bulan Ramadhan.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
TRIBUNJABAR.ID - Puasa Syawal merupakan salah satu amalan sunah yang dianjurkan bagi umat Islam setelah bulan Ramadhan.
Puasa sunah ini bisa dimulai sejak tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan.
Orang yang mengerjakan puasa Syawal dilakukan sejak tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan.
Orang yang mengerjakan puasa Syawal mendapatkan keutamaan pahal yang bernilai sama dengan pahala orang yang menjalankan puasa satu bulan penuh.
Karena itu, umat Islam pun bersemangat untuk mengejar keutaam puasa Syawal.
Akan tetapi, masalah timbul bagi perempuan yang ingin melakukan puasa Syawal ketika masih memiliki utang puasa Ramadhan.
Lantas, apakah boleh berpuasa Syawal sebelum membayar utang puasa?
Baca juga: Jadwal Puasa Syawal 2025, Lengkap Niatnya dalam Bahasa Arab dan Latin, Bisa Menghapus Dosa Setahun
Penjelasan MUI
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas menerangkan soal ketentuan puasa Syawal.
"Puasa syawal itu 6 hari. Hukumnya sunah. Sebaiknya dilaksanakan 6 hari berturut setelah tanggal 1 syawal. Namun boleh dilaksanakan tidak berturut-turut 6 hari selama bulan Syawal," jelas Anwar saat dihubungi (27/3/2025), dikutip dari Kompas.com.
Anwar mengatakan berpuasa Syawa sebelum membayar utang puas diperbolehkan tetapi kurang dianjurkan.
"Melaksanakan puasa Syawal terlebih dahulu boleh. Tapi sebaiknya dibayar yang wajib dahulu, yaitu utang puasa Ramadhan," ujarnya.
Ia mengimbau untuk tetap mengusahakan puasa Syawal setelah membayar utang puasa Ramadhan.
Adapun di laman resmi MUI menerangkan bahwa ada tiga pandangan ulama yang berbeda mengenai kondisi ini.
Pandangan pertaman menyebut bahwa berpuasa Syaal tidak dianjurkan dilakukan sebelum membayar utang puasa (qadha puasa).
Sebab, amalan sunah tidak bisa diterima bila amalan wajib belum ditunaikan.
Baca juga: Contoh Susunan Acara Halal Bihalal Lebaran 2025 Menarik, Cocok untuk Keluarga, Kantor hingga Sekolah
Pandangan kedua mengatakan puasa Syawal boleh didahulukukan. Sebab, mengganti puasa hukumnya wajib tetapi waktu penggantiannya bersifat muwassa' (fleksibel) hingga bulan Ramadhan selanjutnya.
Terakhir, pandangan ketiga berpendapat bahwa niat puasa qadha dan Syawal dapat digabungkan dengan mendapat pahala untuk keduanya.
Keutamaan Puasa Syawal
1. Menghapus dosa selama setahun
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, kemudian diikuti enam hari pada bulan Syawal, maka pahalanya sama dengan puasa satu tahun" (HR. Muslim).
Puasa Syawal adalah cara yang baik untuk memperbaiki amalan selama bulan Ramadan.
Dengan berpuasa pada enam hari pertama setelah Idul Fitri, kita dapat memperbaiki amalan kita yang kurang sempurna selama Ramadan.
Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis riwayat Muslim, puasa Syawal akan menjadi penghapus dosa-dosa yang dilakukan selama Ramadan sebelumnya.
2. Dianjurkan Rasulullah SAW
Puasa Syawal adalah ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Beliau sendiri sangat aktif melaksanakan puasa ini, bahkan dalam beberapa hadis dinyatakan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah melewatkan puasa Syawal kecuali karena sakit atau keperluan lain yang penting.
3. Kesehatan
Puasa Syawal juga memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh kita.
Dalam beberapa penelitian, puasa intermiten yang dilakukan selama beberapa hari dalam sebulan telah terbukti dapat meningkatkan kesehatan tubuh dan menurunkan risiko penyakit.
Sehingga, berpuasa Syawal dapat memberikan manfaat serupa bagi kesehatan kita.
4. Menyempurnakan Ibadah
Seorang muslim yang memahami ibadah yang dilakukannya tentu tidak akan pernah merasa cukup dengan hasil atau pahala yang diberikan oleh Allah SWT.
Oleh karena itu, ia melakukan ibadah-ibadah sunnah tambahan, salah satunya adalah puasa enam hari di bulan Syawal sebagai cara untuk memperbaiki ibadah wajib yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.
Apakah Boleh Puasa Arafah bila Masih Punya Utang Puasa Ramadhan? Ini Penjelasan MUI |
![]() |
---|
Serukan Perdamaian antara Ba’alawi dan PWI Laskar Sabilillah, MUI Jabar: Umat Islam Harus Bersatu |
![]() |
---|
Puasa Syawal sampai Puasa Ayyamul Bidh, Ini Daftar Amalan yang Bisa Dilakukan di Bulan Syawal |
![]() |
---|
Amalan-amalan yang Dianjurkan Pada Bulan Syawal, Termasuk Menikah hingga Silaturahmi |
![]() |
---|
3 Cara Bayar Utang Puasa Ramadhan 2025 dengan Bayar Fidyah, Berikut Bacaan Niat dan Ketentuannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.