Berita Viral

Viral, Puluhan Warga di Sukabumi Ramai Joget Wadiwaw Live TikTok Beralih Profesi, Warganet Miris

Sebuah video aksi puluhan warga sekampung disebut petani ramai-ramai joget Wadiwaw demi Live TikTok beralih profesi viral di medsos, warganet miris

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TikTok @Aalay85/Instagram @fakta.indo
WARGA SEKAMPUNG VIRAL: Tangkapan layar video aksi puluhan warga sekampung ramai-ramai joget Wadiwaw demi Live TikTok, viral di media sosial diunggah Instagram @fakta.indo, Rabu (2/4/2025). Disebut para petani beralih profesi jadi Live Streamer tuai sorotan, warganet miris 

Sadbor dan joget Wadidaw bukan hanya tentang tarian sederhana, tetapi juga tentang ikatan komunitas dan cara kreatif untuk meraih penghasilan lewat saweran dari para penonton.

Sebelum menjadi pencetus joget Sadbor dan joget Wadidaw, Gunawan memutuskan meninggalkan pekerjaan sebagai penjahit keliling dan pulang ke Sukabumi.

Baca juga: Penahanan Gunawan Sadbor Ditangguhkan, Kampung TikTok di Sukabumi Kembali Aktif Live Medsos

Tahun 2020-2021 ia mulai fokus mencari penghasilan melalui live di TikTok. Bermula dari gerakan joget sembarangan, Gunawan akhirnya menemukan gerakan khas yang disebutnya “ayam patuk.”

Melihat respons positif, ia mengajak teman-teman dan tetangganya untuk ikut bergabung.

Tiap hari, siaran langsung dimulai sekitar pukul 09.00 WIB hingga menjelang maghrib.

Pada malam hari, sesi live diambil alih oleh rekan lainnya. Dalam sehari, Gunawan dan tim bisa mengantongi Rp 400.000 hingga Rp 700.000, sudah termasuk bagi hasil. Hasil dari Joget Sadbor ini bukan hanya menghidupi dirinya, tetapi juga banyak rekannya yang terbantu.

"Selama dua tahun live Tiktok, banyak rekan yang terbantu hingga bisa membeli sepeda motor, merenovasi rumah, bahkan ada yang membeli rumah,” katanya.

Meskipun viral, Gunawan harus menerima berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang menyebutnya dan warga sebagai "pengemis online."

Namun, ia menyikapi hal tersebut dengan kepala dingin.

“Saya selalu bilang sama teman-teman, kalau mau ramai akunnya itu harus kuat. Kalau ramai itu hinaan, hujatan, dan bully-an itu pasti jadi makanan sehari-hari, itu jangan dilawan karena kalau enggak ada mereka, kita enggak akan ramai,” kata Gunawan bijak.

Ia hanya meminta para penonton agar menghindari hinaan yang berbau suku, agama, dan ras.

Jika suatu saat ia tak lagi bisa melanjutkan Joget Sadbor untuk mendapatkan saweran, Gunawan berencana kembali ke profesi lamanya sebagai penjahit keliling.

“Ya, Sadbor punya keahlian nyopit, menjahit, dan kalau Sadbor mau jahit, ya tinggal jahit keliling aja. Kalau kata pepatah, orang miskin itu tidak takut miskin, adanya orang kaya yang takut miskin. Kita sekarang nikmati, jalani, syukuri,” tuturnya, penuh kepercayaan diri.

Fenomena Joget Sadbor ini, selain menciptakan tren baru, mengajarkan tentang kreativitas dalam menghadapi situasi sulit dan menginspirasi banyak orang di tengah tantangan ekonomi.

Di sisi lain, fenomena joget untuk mendapatkan penghasilan dari Live TikTok itu menuai kontroversi sorotan publik.

Bagi sebagian publik, aksi warga Live TikTok demi mendapatkan penghasilan hingga beralih profesi itu dinilai aksi mengemis online.

(Tribunjabar.id/Hilda Rubiah) (Kompas.com/Riki Achmad Saepulloh, David Oliver Purba)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved