Sosok Daffa Raditya Farandi, Alumni ITB Kini Menjadi Imam Masjid di Jepang, Terungkap Perjuangannya

Inilah kisah alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kini menjadi imam masjid di Jepang.

Dok Rumah Amal Salman
ALUMNI ITB - Daffa, Almunus Beasiswa Imam Muda Salman Jadi Imam di Jepang. Daffa menceritakan perjalannya bisa menjadi imam masjid di Jepang. 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah kisah alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang kini menjadi imam masjid di Jepang.

Sosok alumni ITB itu adalah Daffa Raditya Farandi.

Daffa tidak pernah absen mempelajari agama Islam dan berdakwah meski ia disibukkan dengan studi S3 nya di Jepang.

Daffa juga sekarang menjadi imam masjid di Jepang dan besok dijadwalkan memimpin Salat Idul Fitri 2025 di sana.

Daffa adalah lulusan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB.

Setelah menempuh sarjananya, ia melanjutkan pendidikannya di Jepang.

Daffa diketahui mengambil program doktoral terintegrasi (master dan doktor) di Institute of Science Tokyo, setelah sebelumnya menerima Letter of Acceptance (LoA) dari dua universitas ternama, Keio University dan Institute of Science Tokyo.

“Saya tinggal bersama istri yang sedang menempuh studi S1 dan S2 di Jepang,” ujar Daffa dalam rilis yang diterima, Minggu (30/3/2025).

Baca juga: Kisah Zaki Mahasiswa ITB Nyambi Jadi Ojol dan Jualan Basreng, Nyaris Pingsan saat Sidang Skripsi

Jadi Imam Masjid Tokyo

Di tengah kesibukannya, Daffa tidak lelah berdakwah hingga menjadi imam masjid di Tokyo.

Kesempatan menjadi imam di negeri Sakura itu berawal dari upayanya memperdalam ilmu agama dengan para guru di Jepang.

Salah satunya Ustaz Jailani, alumni LIPIA dan universitas Islam di Maroko.

Suatu ketika, Daffa berkunjung ke Masjid Indonesia Tokyo.

Ia pun diminta menjadi imam salat subuh.

Sejak saat itu, Daffa mulai dipercaya untuk memimpin salat Tarawih, Qiyamul Lail, hingga salat Idul Fitri tahun ini.

“Ini pertama kalinya saya menjadi imam di luar negeri, dan Jepang menjadi yang pertama. Alhamdulillah, bersyukur bisa berkontribusi di sini dengan ilmu yang saya dapat dari Imam Muda Salman,” katanya.

Sebagai imam di Jepang, mayoritas jamaah yang ia pimpin berasal dari komunitas Muslim Indonesia.

Namun, ada pula jamaah lokal Jepang, meskipun jumlahnya masih terbilang sedikit.

Baca juga: Dulu Sukses di IPTN Abah Suhendar Kini Jualan Kopi di Cihanjuang, Baca Quran Sambil Tunggu Pembeli

“Jamaah di sini mayoritas muslim Indonesia. Ada juga dari warga lokal tetapi tidak banyak. Selain itu, dengan meningkatnya jumlah warga negara asing di Jepang, tidak jarang ada jamaah dari Prancis, Mesir, India, Pakistan, dan Bangladesh yang bergabung dalam salat berjamaah,” jelasnya. 

Di Indonesia, Daffa juga pernah menjadi imam di berbagai masjid di Bandung dan Jawa Tengah.

Penerima Beasiswa Imam Muda Salman

Daffa adalah alumnus dari Program Beasiswa Imam Muda Salman (IMS) yang digarap Laznas Rumah Amal Salman.

Program ini, menurutnya, berperan besar dalam membentuk mental, kepemimpinan, dan keterampilan dakwahnya untuk berbaur dengan masyarakat. 

“Dari IMS, saya belajar banyak tentang pengembangan diri dan komunikasi dengan berbagai pihak. Ini sangat membantu saya dalam mengelola program Imam Muda Salman serta menjaga hubungan dengan para pemangku kepentingan,” katanya yang pernah menjadi Ketua Program Imam Muda Salman. 

Dengan perjalanannya dari Bandung ke Tokyo, Daffa tidak hanya mengasah ilmu akademiknya tetapi juga turut memperkuat syiar Islam di negeri asing.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved