Jelang Lebaran, Bulog Terus Gencarkan Serap Gabah Petani, Ambil Gabah di Rancaekek Bandung
Serapan gabah ini berlangsung di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, yang merupakan salah satu wilayah penghasil padi di Jabar.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Perum Bulog cabang Bandung menjelang lebaran semakin gencar menyerap gabah sebagai langkah strategis tercapainya swasembada pangan nasional dan membantu meningkatkan kesejahteraan petani.
Serapan gabah ini berlangsung di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, yang merupakan salah satu wilayah penghasil padi di Jabar.
Perum Bulog cabang Bandung sampai saat ini telah merealisasikan serapan sebanyak 5.100 ton gabah. Hal tersebut menjadi pencapaian yang bagus dalam mendukung petani lokal dan menjaga pasokan beras nasional.
Baca juga: Bulog Cirebon Targetkan Serapan Beras Tembus 40 Ribu Ton Sebelum Lebaran
Wakil pemimpin cabang Bandung, Ratih Rachmawati menyampaikan Perum Bulog melakukan serapan gabah sebagai upaya mencapai swasembada pangan dan memberikan kepastian pasar bagi para petani supaya mereka tetap termotivasi meningkatkan produksinya.
"Serapan gabah yang kami lakukan untuk memastikan ketersediaan beras tetap terjaga dan memberikan kepastian ke petani bahwa kami hadir untuk menyerap gabah hasil panennya dengan harga Rp 6500 per kg GKP. Kami juga memiliki misi lebih besar, yakni meningkatkan kesejahteraan petani dan mewujudkan swasembada pangan sebagaimana dicanangkan Presiden," katanya, Sabtu (29/3/2025).
Para petani, lanjutnya, tak perlu khawatir dengan harga yang fluktuatif lagi dan dapat terus berinovasi meningkatkan kualitas maupun kuantitas produksinya.
Pasalnya, tim satgas Perum Bulog bersiaga menjemput gabah langsung dari petani. Tentu langkah ini tak hanya mempercepat distribusi, tetapi juga memastikan harga tetap kompetitif dan menghindari permainan harga oleh tengkulak.
Ratih menyebut, khusus wilayah Rancaekek, program serapan gabah ini sudah memberikan dampak positif bagi para petani yang merasa terbantu dalam menyalurkan hasil panennya dengan harga yang lebih stabil. Terlebih, program ini didukung adanya kerjasama dengan TNI dan Dinas Pertanian wilayah setempat.
"Sinergi antara Bulog, TNI, dan Dinas Pertanian tujuannya untuk memastikan kelancaran distribusi, mengoptimalkan penyerapan gabah dari petani, dan memberikan pendampingan teknis dalam meningkatkan hasil panen. Adanya dukungan dari berbagai pihak, semoga program ini bisa semakin efektif dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani," ujarnya.
Baca juga: Harga Gabah Turun Drastis di Bawah Standard, Pengamat Sebut Salah Kebijakan Bulog Penyebabnya
Berikutnya, Ratih menegaskan Bulog bersiap menghadapi panen raya yang diprediksi pada Minggu kedua April di Bandung. Bulog pun telah menyiapkan strategi optimal untuk menyerap lebih banyak gabah, sehingga stok beras tetap terjaga dalam menghadapi periode lebaran dan pascalebaran.
"Kami bukan hanya menjadi mitra strategis petani, tapi berperan aktif dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Langkah ini selaras visi pemerintah dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan menjadikan Indonesia semakin mandiri dalam produksi beras," katanya.(*)
Ratusan Polisi di Bandung Salat Gaib, Doakan Affan Driver Ojol yang Tewas Dilindas Rantis Brimob |
![]() |
---|
Macan Tutul Berkeliaran di Zona 3 Lembang Park Zoo Bandung Barat, Petugas Gelar Penyergapan |
![]() |
---|
Lihainya Macan Tutul di Lembang Park Zoo Bandung BArat, Buat Petugas Kesulitan |
![]() |
---|
Macal Tutul yang Kabur Terekam Drone Thermal, Berjalan di Area Dalam Lembang Park and Zoo |
![]() |
---|
Warga Sekitar Lembang Park Zoon Waswas Macan Tutul Kabur Belum Tertangkap, Takut Masuk Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.