Sosok Wamenag Sebut Preman Minta THR ke Pengusaha Budaya, Harta Kekayaan dan Kontroversinya Disorot 

Saat menjadi anggota DPR itu, membidangi Komisi III soal Masalah Hukum, Pertahanan dan Keamanan.

Riwayat Pendidikan

* Sarjana Universitas Sumatera Utara

* Magister Universitas Sumatera Utara

* Doktor Universitas PTIQ Jakarta

Kontroversi

Pada 2016 lalu saat menjabat sebagai anggota DPR, Muhammad Syafii pernah didapuk membacakan doa di sidang tahunan MPR, pada (16/8/2016).

Doanya menuai kontoversi menyinggung persoalan bangsa yang merasa kejahatannya semakin terorganisir.

Alih-alih khawatir dengan kejahatan tersebut, pria yang akrab disapa Romo itu menyebut bahwa hanya Tuhan yang dapat menyelamatkan bangsa.

"Sebagai warga negara dan wakil rakyat, saya merasa bahwa banyak sekali persoalan di republik ini. Saya merasa kejahatan saat ini seperti terorganisir, dan yang dapat menyelamatkan bangsa ini hanya Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu lah saya memohon kepada Tuhan. Berhubung saya membacakan doa di sidang istimewa, otomatis isi doanya lebih banyak tentang harapan negara ke depan," ujarnya, (16/8/2016).

Pada 2025 ini, Muhammad Syafii kembali menuai kontroversi karena pernyataan lagi kini menyinggung soal pungli.

Menjelang Lebaran 2025, sejumlah kasus ormas di Jabodetabek meminta THR ke pengusaha menjamur dan jadi sorotan publik.

Hal itu membuat pengusaha dan masyarakat resah.

Alih-alih menanggapi kasus ormas hingga preman minta THR dan melakukan pungli itu, respons Muhammad Syafii sebagai Wamenag menuai kontroversi.

Ia menyebut permintaan THR yang dilakukan ormas atau preman kepada pengusaha itu dianggap sebagai budaya Lebaran di Indonesia.