Kontras Gaya Basarsyah & Kapolsek Jadi Sopir Angkot Cari Uang Tambahan, Kopral TNI Pamer Mobil Mewah

Kini selain kasus penembakannya yang viral, perbedaan kehidupan korban Kapolsek Negara Batin dan terduga pelaku Kopka Basarsyah juga jadi sorotan.

Editor: Hilda Rubiah
Kolase Istimewa via Tribun Bogor
PENEMBAKAN 3 POLISI - Kolase foto Kopka Basarsyah anggota TNI (kiri) terduga pelaku penembakan 3 anggota polisi di arena judi sabung ayam di Lampung, dan foto dokumentasi AKP Anumerta Lusiyanto Kapolsek Negara Batin yang tewas (kanan). Kehidupan mewah dan gaya hidup anggota TNI terduga pelaku penembakan di arena judi sabung ayam, Kopka Basarsyah kontras dengan Kapolsek Negara Batin jadi sorotan 

Nia mengungkap bahwa sempat ada orang yang datang ke rumahnya untuk memberikan uang tutup mulut.

"Ada waktu itu juga sih, oknum yang nembak itu kan. Itu maksudnya mau kasih duit ke bapak tuh," kata Nia dikutip dari Metro TV, Senin (24/3/2025).

Hal itu bahkan disaksikan langsung oleh istrinya.

"Saya lihat sendiri pakai mata kepala sendiri, lihat amplopnya, dikasih Rp 1 juta," jelasnya.

Namun amplop itu kata dia, ditolak mentah-mentah oleh almarhum suaminya.

"(Diberikan agar sabung ayam) berjalan. Tapi bapak nggak mau," katanya lagi.

Selain jadi sopir travel, Lusiyanto juga ternyata sempat nyambi jadi sopir angkot.

Hal itu diungkap oleh akun TikTok @magelhen85.

Ia juga mengatakan kalau AKP Anumerta Lusiyanto juga sering mengajar ngaji anak-anak di sekitar rumahnya.

Menjabat sebagai Kapolsek, Lusiyanto baru memiliki mobil dari hasil menjual tanah milik orangtuanya.

"AKP Anumerta Lusiyanto saat masih tugas di Polres Tanggamus pernah jadi sopir angkot demi nambah penghasilan almarhum juga jadi guru ngaji menurut para tetangga almarhum bahkan baru bisa punya mobil setelah menjual tanah milik orang tuanya," tulisnya.

Hal itu juga diakui oleh akun TikTok @deskaliana yang mengaku sebagai tempat Lusiyanto mengambil cicilan mobil.

"Tepat 4 bulan lalu bpk kapolsek waykanan ini ke Rmh kami dan mengambil kredit lishing mobil beliau bersama istri nya bicara santun dgn sangan rendah hati, baru pertama kenal saja sudah menganggap kami saudara," tulisnya.

Bahkan saat mengambil cicilan mobil itu, Lusiyanto tidak mengaku sebagai kapolsek dan meminta angsuran paling rendah.

"Beliau orng sederhana terlihat dr gaya dan pakaian serta meminta angsuran terendah ,kami tidak menyangka kalau dia kapolsek waykanan. Alfatiha untuk pak kapolsek baik amin," tulisnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved