Breaking News

Pesan Tobat Ekologi dari Dedi Mulyadi: 50 Ribu Pohon untuk Kembalikan Hijau Kawasan Puncak Bogor

Inisiatif ini bertujuan menghijaukan area seluas 200 hingga 300 hektare yang selama ini mengalami tekanan akibat perubahan fungsi lahan.

Tribunjabar / Ahya Nurdin / Arsip
INSENTIF TUKANG BECAK - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan insentif bagi tukang becak di Subang, Kamis (20/3/2025). Uang insentif ini sebagai kompensasi dilarangnya mereka beroperasi selama musim mudik Lebaran 2025. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bersama Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, memimpin aksi penanaman 50.000 bibit pohon di kawasan Puncak, Bogor.

Inisiatif ini bertujuan menghijaukan area seluas 200 hingga 300 hektare yang selama ini mengalami tekanan akibat perubahan fungsi lahan. Langkah ini menjadi simbol komitmen terhadap pelestarian lingkungan dan ekosistem.

Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa tradisi menanam pohon telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Jawa Barat sejak dahulu. Ia menegaskan pentingnya menjaga Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung agar ekosistem di kawasan pegunungan tetap lestari.

“Bahwa menanam pohon adalah kewajiban asasi bagi warga bumi, termasuk warga Jawa Barat karena warga Jabar itu penganut ajaran ideologi pohon. Pohon adalah sumber kehidupan. Kata orang Sunda, gunung kudu awian, lengkob kudu balongan, lebak kudu sawahan. Intinya adalah seluruh areal ekosistem harus dijaga,” ujar Dedi Mulyadi saat ditemui di lokasi kegiatan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Sabtu (22/3/2025).

Menurut Gubernur yang akrab disapa KDM (Kang Dedi Mulyadi), gerakan ini merupakan bentuk nyata dari “tobat ekologi.” Ia menjelaskan, upaya ini dimaksudkan untuk mengembalikan keberanian masyarakat dalam melakukan tindakan besar demi membuka kembali pori-pori tanah yang tertutup oleh dominasi beton.

“Sebetulnya kita mengingatkan untuk bertobat ekologi, artinya tobat hari ini kita sadarkan untuk kembali lagi berani melakukan tindakan-tindakan yang besar (menanam pohon untuk) membuka pori-pori tanah dari berbagai bangunan beton. Ini bagian dari rangkaian kebijakan yang terus dilakukan,” tambahnya.

Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, turut menekankan pentingnya kesinambungan dalam gerakan penghijauan ini. Ia berharap bahwa kegiatan semacam ini tidak hanya dilakukan saat bencana melanda, melainkan menjadi bagian dari budaya kolektif masyarakat dalam menjaga lingkungan.

“Insyaallah, kita akan hijaukan terus, semua diharapkan konsistensi terjaga sehingga tidak hanya panas tahi ayam, ramai (menanam pohon) ketika ada bencana (saja). Nanti harus konsistensi bareng-bareng kita hijaukan kembali (Kawasan Puncak Bogor),” tandas Raja Juli Antoni.

Dengan melibatkan masyarakat dan berbagai pihak, kegiatan penanaman ini menjadi langkah strategis untuk menciptakan kawasan Puncak yang lebih hijau, sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya melestarikan lingkungan secara berkelanjutan. Penanaman 50.000 bibit pohon ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam upaya rehabilitasi ekosistem di Jawa Barat.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved