Kisah Penjual Kolak di Jakarta Dulu Viral sampai Antrean Panjang, Tak Ramai Tapi Untung Rp12 Juta

Nasib penjual kolak di Mangga Besar Jakarta Barat dulu sempat viral hingga ramai pembeli rela antre kini tak seramai dulu tapi tetap untung Rp 12 juta

Editor: Hilda Rubiah
Tribun Jakarta/Elga Hikari Putra
KISAH PENJUAL KOLAK - Pembeli rela antre demi bisa menikmati kolak yang lagi viral di Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat, Senin (25/3/2024). - Kisah penjual kolak tahun lalu viral, pembeli sampai rela antre, kini penjual sepi tapi tetap untung 

Di tempat ini, isi kolak bervariasi, mulai pisang, biji salak, ubi, singkong, labu, kolang kaling, pacar cina, tape, biji salak, hingga sagu rangi.

Selain itu, isi dari kolak ini juga cukup banyak, sehingga bisa dimakan untuk dua sampai tiga orang jika dituang ke mangkuk.

Adapun untuk tahun ini, harga jual kolak viral naik dua ribu dari tahun lalu menjadi Rp20.000

"Karena sekarang dinaikin jadi Rp20.000, soalnya harga bahannya pada mahal," kata dia.

Pedagang kolak viral ini sebenarnya sudah berjualan di wilayah Mangga Besar sejak tahun 1990-an.

Dan mereka memang hanya berjualan di bulan Ramadan.

Sedangkan jika tidak bulan Ramadan, para pedagang yang masih satu keluarga ini berjualan aneka macam dagangan lainnya, salah satunya berjualan es doger.

Diketahui, kolak ini sebenarnya sudah viral sejak Ramadan tahun 2021.

Namun memang kala itu tak sampai seviral seperti tahun 2024, mengingat saat itu di media sosial juga heboh mengenai war takjil.

Puluhan pembeli rela antre sejak pukul 14.00 WIB, demi bisa mendapatkan kolak yang viral tersebut.

Sedangkan pedagang datang dan membuka lapaknya baru pukul 16.00 WIB.

Agar bisa menikmati kolak viral di Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat, pembeli harus rela antre dua jam.

Ini layaknya adalah perang takjil yang sesungguhnya.

Baca juga: Kisah Pilu Penjual Pisang di Tasikmalaya Ditipu Pembeli Pakai Uang Palsu Rp 100 Ribu, Warganet Iba

Bahkan, seorang pembeli berinisiatif mencatat nomor antrean agar mereka tak berebutan di saat pedagangnya tiba.

"Inisiatif aja, soalnya ini antre banget. Jadi biar yang datangnya telat bisa ngira-ngira bakal kebagian enggak."

Halaman
123
Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved