F Sediakan Anak 6 Tahun untuk Eks Kapolres Ngada dengan Bohongi Keluarga Korban, Awalnya Diajak Main

AKBP Fajar Widyadharma diketahui memesan anak di bawah umur tersebut pada F. F disebut mengenal baik keluarga korban.

Reynas Abdila/tribunnews
TAMPANG AKBP FAJAR - AKBP Fajar eks Kapolres Ngada dalam konferensi pers, Kamis (13/3/2025). AKBP Fajar menyebarkan konten asusila yang dibuatnya terhadap korban anak di bawah umur ke dark web. 

TRIBUNJABAR.ID - Wanita berinisial F jadi sosok yang membantu polisi bejat mantan Kapolres Ngada, AKBP Fajar Widyadharma Lukman, untuk melakukan pelecehan pada anak di bawah umur.

AKBP Fajar Widyadharma diketahui memesan anak di bawah umur tersebut pada F.

F kemudian membawa anak berusia enam tahun tersebut ke kamar hotel di Kupang yang sudah dipesan eks Kapolres Ngada tersebut.

Dari 'jasanya' tersebut, F mengantongi bayaran Rp 3 juta.

Baca juga: Pagi Ini Nasib AKBP Fajar eks Kapolres Ngada Ditentukan di Sidang Etik, Dipecat?

F disebut mengenal baik keluarga korban.

Hal tersebut diungkap Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTT, Veronika Ata.

Oleh karena itu, keluarga selama ini tak menaruh curiga kepada F. 

"Ibunya sendiri sangat mengecam atas situasi ini, apalagi anaknya masih sangat kecil dan yang menjadi perantara itu juga adalah orang yang dikenal sangat baik, bahkan tinggal di situ,"  kata Veronika Ata, Minggu (16/3/2025) dikutip dari tayangan YouTube KompasTV.  

Veronika mengatakan bahwa modus F adalah dengan mengajak korban bermain. 

F meminta izin langsung kepada orang tua korban untuk mengajak korban. 

"Kalau menurut keluarga korban, awalnya terjadi seperti apa itu tidak tahu sama sekali karena ketahuan ketika mereka didatangi oleh teman-teman dari Polda NTT untuk menginformasikan."

"Dan menurut mamanya setelah kejadian itu baru dia tahu bahwa selama ini si F yang jadi perantara, dia datang ke rumahnya dan kemudian setelah datang dia minta izin secara baik dengan mama dan bapaknya si anak itu," jelas Veronika. 

Alih-alih diajak bermain, korban justru diajak untuk bertemu AKBP Fajar. 

"Mau jalan-jalan, mau pergi untuk bermain, nah di luar dugaan sama sekali bahwa ternyata dia mengajak untuk pergi untuk makan dan bertemu si pelaku," kata Veronika. 

Baca juga: Waspada Pedofilia, Ini Perilaku yang Biasa Ditunjukkan Pedofil seperti Kapolres Ngada

Setelah korban pulang, tak ada kecurigaan dan keanehan terjadi. 

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved