3 Pekerja Tenggelam di IPAL
Gaos Banyak Melamun, Cerita Keluarga Pekerja yang Tewas di IPAL Tempat Kerja di Cimanggung Sumedang
Agus Imron mengungkap kenangan terakhirnya dengan Mohammad Gaos, korban meninggal tenggelam di IPAL PT Adira Semesta Industry.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Agus Imron mengungkap kenangan terakhirnya dengan Mohammad Gaos, korban meninggal tenggelam di instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di PT Adira Semesta Industry. PT Adira berada di Jalan Parakan Muncang, Cimanggung, Sumedang.
Bukan cuma Gaos, insiden di perusahaan pengolah kulit binatang itu juga merenggut dua nyawa lainnya, Minggu (16/3/2025) siang.
Korban kedua adalah Widodo. Sama seperti Gaos, Widodo juga berasal dari Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung.
Satu korban lagi adalah Aji, warga Tangerang, Banten, yang tinggal mengontrak di Kampung Kebon Jambu, Cicabe, Sindanggalih.
Agus mengatakan, dia masih bertemu Gaos yang merupakan keponakannya, pada Sabtu (15/3/2025) malam, setelah salat Tarawih.
Baca juga: Identitas Tiga Korban Tewas Tercebur Kolam Limbah di Pabrik Pengolahan Kulit Cimanggung Sumedang
"Gaos itu baik, berdoa (jadi muraqqi) Tarawih, masih mijitin saya di masjid. Umur tidak tahu," kata Agus Imron kepada TribunJabar.id, di depan PT Adira di Cimanggung, Minggu.
Dia mengatakan, memang ada perubahan pada Gaos, ayah dua anak yang dikenal pekerja keras dan humoris itu. Gaos belakangan banyak murung.
"Memang kalau urang Sunda kakurung 40 hari, ngalamun (melamun)," katanya.
Baca juga: BREAKING NEWS: 3 Karyawan Diduga Tewas Tenggelam di Kolam Limbah Pabrik di Cimanggung Sumedang
Agus yang melihat proses evakuasi jasad keponakannya dari dalam kolam mengatakan, sudah mendapat penjelasan dari pihak perusahaan kalau itu murni kecelakaan kerja.
Tetapi, jenazah Gaos dan kedua temannya tetap akan diautopsi di RSUD Cicalengka, Kabupaten Bandung. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.