Banjir di Cimanggung Sumedang Masih Jadi Masalah Klasik, Salsabila Butuh Solusi Konkret
Salsabila (23) mengeluhkan setiap hujan wilayahnya tinggal selalu kebanjiran. Banjir, menurutnya menjadi masalah klasik.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Salsabila (23) mengeluhkan setiap hujan wilayahnya tinggal selalu kebanjiran. Banjir, menurutnya menjadi masalah klasik.
"Bahkan banjir kali ini lebih parah dari sebelumnya," kata Salsabila, warga Kampung Cimande RT 01/11, Desa Sindangpakuon, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, kepada TribunJabar.id, Kamis (13/3/2025).
Ia mengatakan, banjir sudah terjadi dua kali besar dalam dua minggu.
"Banjir ini sudah merusak banyak rumah, termasuk milik saya sendiri. Perabotan rumah hancur," katanya.
Imbas terjadinya banjir, kata dia, wilayahnya kerap mengalami mati listrik.
Baca juga: Pengemudi Ojek Online di Jatinangor Sumedang Ditusuk Setelah Saling Tatap Berujung Cekcok
"Ini sangat berbahaya, karena kami tidak bisa menyelamatkan diri dengan baik dan sulit berkomunikasi untuk meminta pertolongan," kata dia.
Menurutnya, warga sudah berulang kali menyuarakan keluhan ini, tetapi tidak ada tindakan nyata dari pihak pemerintah.
"Yang dibutuhkan warga itu solusi konkret, sebelum kedaan semakin buruk. Kami merasa takut dan lelah menghadapi kondisi ini tanpa kepastian," katanya.
Dia menegaskan tak ingin hanya mendengar janji atau wacana pengerukan sungai tanpa ada bukti nyata yang benar-benar bisa mencegah banjir.
"Kami selalu dihantui rasa takut setiap hujan mengguyur," kata Salsabila.
Yeni Rukmini (40) warga Desa Sindangpakuon mengatakan, banjir di kawasan ini merupakan fenomena tahunan yang kerap terjadi saat musim hujan.
Meski begitu, kata dia, upaya pengendalian banjir yang dilakukan oleh pemerintah dan anggota DPRD Sumedang dapil Jatinangor-Cimanggung terlalu banyak wacana.
Baca juga: Empat Desa di Cimanggung Sumedang Terendam Banjir Imbas Meluapnya Sungai Cimande
Ia berharap ada jalan keluar untuk mengatasi banjir yang sudah menjadi langganan setiap tahunnya.
"Hanya omon-omon. Kami butuhkan solusi," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, empat desa di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, banjir setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis sore.
Empat desa tersebut adalah Cihanjuang, Sindang Pakuon, Sindanggalih, dan Desa Sukadana.
Hingga pukul 22.12, ketinggian air di permukiman warga mencapai lebih dari satu meter. Kondisi itu membuat ratusan kepala keluarga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Camat Cimanggung, Agus Wahyudin, mentakan, sebanyak 240 kepala keluarga (KK) terdampak. (*)
Zero Waste School dan Jumsih Tematik Jadi Jurus Bupati Sumedang Capai 2029 Bebas Sampah |
![]() |
---|
Bupati Sumedang Hadiri Rakor Penanganan Sampah Bersama Menteri KLHK dan KDM di Cianjur |
![]() |
---|
Kisah Hendry Pemuda Sumedang Nekat Jalan Kaki ke Makkah Modal Rp50 Ribu Tempuh Perjalanan 9 Bulan |
![]() |
---|
Bupati Dony Rotasi dan Mutasi 118 Pejabat Administrator di Pemkab Sumedang |
![]() |
---|
Edukasi Generasi Muda, PLN Sumedang Tanamkan Kesadaran Keselamatan Listrik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.