Sosok Pemilik Hibisc Fantasy Bogor yang Dibongkar Dedi Mulyadi, Caplok Tanah hingga Sebabkan Banjir

Inilah sosok pemilik Hibisc Fantasy, Puncak, Kabupaten Bogor yang disegel dan akan segera dibongkar oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman
PELANG PERINGATAN - Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi (memakai ikat kepala), saat bersama pihak lain memasang pelang peringatan di objek wisata Hibisc Fantasy Puncak milik BUMD PT Jaswita di Kawasan Puncak, Bogor, kamis (6/3/2025). 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok pemilik Hibisc Fantasy yang berada di Puncak, Kabupaten Bogor yang disegel dan akan segera dibongkar oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Melalui unggahan akun Instagram miliknya, Dedi Mulyadi mengungkap bahwa pemilik  Hibisc Fantasy adalah perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jasa dan Kepariwisataan Jawa Barat (Jaswita Jabar).

"Hari ini kami lagi di area wisata Hibisc Fantasy yang dikelola oleh BUMD Jawa Barat, PT Jaswita," kata Dedi saat meninjau lokasi banjir bandang di di Cisarua, Kamis (6/3/2025).

Tidak sendirian, Dedi Mulyadi datang ke Hibisc Fantasy bersama Wakil Bupati Bogor Jaro Ade, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Wawan Haikal Kurdi dan Kasatpol PP Jawa Barat M. Ade Afriandy.

Dedi pun bertanya kepada Kasatpol PP Jawa Barat M. Ade Afriandy terkait obyek wisata ini.

Ade menjelaskan, izin yang diajukan PT Jaswita untuk Hibisc Fantasy sebenarnya hanya 4.800 meter persegi. Namun, luas area yang dibangun mencapai 15.000 meter persegi. 

"Ini berarti sudah tambah 11.000 meter persegi," jelas Ade.

Selain itu, dilansir dari Kompas.com, Dedi Mulyadi menturukan bahwa pembangunan wisata di kawasan perkebunan itu telah mengubah struktur alam dan lingkungan.

Baca juga: Dedi Mulyadi Pimpin Pembongkaran Objek Wisata Hibisc Fantasy Puncak Bogor Milik BUMD Jaswita

Kondisi inilah yang membuat bencana banjir bandang di Puncak Bogor beberapa hari lalu.

"Ini daerah kemiringan yang sangat tinggi. Terus kemudian di bawahnya ada sungai, airnya mengalir ke kampung itu. Jadi, banjir di kampung itu penyebabnya dari sini (Hibisc Jaswita)," kata Dedi di lokasi. 

"Banyak pelanggaran lingkungan, izin lokasinya, karena kan membangun melebihi apa yang ditetapkan, kemudian ketinggiannya," tuturnya. 

Setelah diberi plang segel, Dedi akan membongkar tempat wisata rekreasi tersebut.

Lantas, seperti apa profil perusahaan PT Jaswita Jabar?

Profil PT Jaswita Jabar

Dilansir dari laman resmi jaswitajabar.co.id, Jaswita Jabar merupakan BUMD yang didirikan pada 23 September 1999.

Sesuai dengan namanya, Jaswita Jabar bergerak di industri perjalanan dan pariwisata dengan saham 100 persen milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Jaswita Jabar memiliki kantor yang beralamat di Jalan Aceh Nomor 30, Kota Bandung. 

JASWITA JABAR DIEVALUASI - Kolase foto logo Jaswita Jabar (kiri) dan Dedi Mulyadi (kanan) saat peresmian pabrik sepatu di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Senin (3/3/2025). Dedi Mulyadi menyebut akan mengevaluasi Jaswita Jabar karena kendala pembangunan yang menyebabkan banjir di Kabupaten Bogor.
JASWITA JABAR DIEVALUASI - Kolase foto logo Jaswita Jabar (kiri) dan Dedi Mulyadi (kanan) saat peresmian pabrik sepatu di Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Senin (3/3/2025). Dedi Mulyadi menyebut akan mengevaluasi Jaswita Jabar karena kendala pembangunan yang menyebabkan banjir di Kabupaten Bogor. (LinkedIn PT Jasa Dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda), TribunJabar.id)

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2017, Jaswita Jabar didirikan untuk meningkatkan peran dan fungsi BUMD dalam mengoptimalkan sumber daya milik Pemerintah Daerah Provinsi secara efisien, efektif, dan produktif.

Secara rinci, tujuan pembentukan Jaswita Jabar adalah sebagai berikut:

  1. Mengelola dan mempercepat pengembangan kawasan wisata di Daerah Provinsi;
  2. Menggerakan perekonomian daerah;
  3. Meningkatkan daya guna Barang Milik Daerah sebagai kekayaan yang dipisahkan;
  4. Meningkatkan kualitas pengelolaan perusahaan;
  5. Meningkatkan investasi daerah;
  6. Meningkatkan kinerja dan daya saing perusahaan; dan
  7. Memberikan kontribusi pendapatan asli daerah.

Saat ini, posisi Komisaris Jaswita Jabar ditempati oleh Noneng Komara Nengsih berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada 30 Mei 2024.

Noneng Komara Nengsih sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Barat, Kepala Biro BUMD dan Investasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat.

Sementara, posisi Direktur Jaswita Jabar ditempati oleh Wahyu Nugroho Heru Cahyo berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 1006/AR.06.02.01/XII/BIA tanggal 06 Januari 2022.

HIBISC FANTASY - Satu di antara wahana permainan di Hibisc Fantasy, Puncak, Bogor. Objek wisata yang dikelola Jaswita Jabar ini diperintahkan Gubernur Dedi Mulyadi agar dibongkar.
HIBISC FANTASY - Satu di antara wahana permainan di Hibisc Fantasy, Puncak, Bogor. Objek wisata yang dikelola Jaswita Jabar ini diperintahkan Gubernur Dedi Mulyadi agar dibongkar. (Instagram @hibisfantasypuncak_bogor)

Baca juga: Dedi Mulyadi Tak Pandang Bulu, Objek Wisata Milik BUMD Juga Disikat karena Lakukan Pelanggaran

Wahyu Nugroho sendiri merupakan lulusan Pendidikan Sarjana Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Magister Manajemen Universitas Widyatama Bandung.

Produk dan Jasa

Jaswita Jabar memiliki tiga bidang usaha yakni Pengelolaan Destinasi Kegiatan Wisata, Infrastruktur Pariwisata, dan Hotel & Resto.

Untuk Pengelolaan Destinasi Kegiatan Wisata, usaha yang dikelola di antaranya adalah Waduk Darma, Pasar Kreatif Jawa Barat, dan Perjalanan Wisata.

Kemudian, dalam bidang Infrastruktur Pariwisata, usaha yang dikelola yakni properti dan perbengkelan.

Sementara, di bidang Hotel & Resto, usaha yang dikelola adalah Grand Hotel Preanger, Pondok Seni Pangandaran, serta Kerja Sama Pendayagunaan Aset (KSPA) Hotel & Resto.

Adapun, hotel-hotel yang tergabung dalam KSPA ini di antaranya adalah Grand Hotel Preanger, Hotel Aryaduta Bandung, Hotel Salak Bogor, Rindu Alam, dan Hotel Perdana Wisata.

Anak Perusahaan

Jaswita Jabar memiliki dua anak perusahaan, yakni PT Jaswita Bumi Persada dan PT Jaswita Lestari Jaya.

PT Jaswita Bumi Persada sebagai sebuah perusahaan Perseroan bergerak di bidang  usaha real estate, konstruksi umum, dan perdagangan umum.

Sementara, PT Jaswita Lestari Jaya bergerak di bidang penyediaan akomodasi, makanan, dan minuman.

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved