Banjir Bekasi

Kumpulan Awan Hujan Tutup Seluruh Wilayah Jabar, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Hujan Deras

Kumpulan awan hujannya kalau kita lihat dari satelit luasnya itu, awan itu hampir seluas wilayah provinsi Jawa Barat, kata Kepala BMKG.

Editor: Ravianto
Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
BANJIR - Pantauan udara kondisi banjir di Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). Awan hujan menutupi seluruh wilayah Jawa Barat. BMKG akan memodifikasi agar hujan turun di laut atau danau. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Banjir sedang mengepung wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi dan sekitarnya dalam beberapa hari ini.

Tak cuma Jabodetabek, banjir juga melanda sejumlah daerah di Jawa Barat.

Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah wilayah Jawa Barat memang diguyur hujan lebat.

Hujan deras dengan intensitas tinggi tersebut menyebabkan banjir di wilayah Bogor dan Bekasi Jawa Barat.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa saat hujan deras tersebut terjadi, kumpulan awan hujan hampir menutupi wilayah Jawa Barat.

"Kumpulan awan hujannya kalau kita lihat dari satelit luasnya itu, awan itu hampir seluas wilayah provinsi Jawa Barat jadi provinsi Jabar dari satelit sudah tertutup awan," katanya di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, (4/3/2025).

Oleh karena itu kata dia, pemerintah akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) di wilayah Jawa Barat untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah rawan banjir.

OMC dilakukan dengan mencegah awan yang bertiup ke daerah rawan banjir, kemudian diarahkan ke laut.

Sehingga hujan turun tidak di daerah rawan.

"Jadi jangan sampai awan tumbuh sebanyak itu, sehingga masih datang sedikit turunkan di laut, datang sedikit turunkan di waduk atau apa jadi konsepnya seperti itu. Jadi dijatuhkan di waduk atau di laut konsepnya seperti itu karena kalau di darat nanti banjir di tempat lain," katanya.

Pihaknya kata Dwikorita terus memberikan peringatan dini adanya potensi hujan lebat.

Tujuannya agar masyarakat dan pemerintah daerah atau yang tinggal di daerah rawan banjir atau longsor dapat melakukan antisipasi.

"Nah ini terus kami lakukan, dan tidak hanya itu juga koordinasi. Kemarin itu kami setelah memberikan peringatan dini diberikan sejak tanggal 27, karena itu sudah bisa diprediksi, bisa dideteksi, yang dideteksi adalah cuacanya, bukan banjirnya," pungkasnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved