Curhatan Feni Ere ke Sahabat Sebelum Ditemukan Tewas Tinggal Kerangka, Bongkar Perbuatan Kasar Pacar

Sebelum ditemukan tewas tinggal kerangka, Feni Ere (28) ternyata sempat mengungkap curhatan ke sahabat soal perlakuan pacar

Editor: Hilda Rubiah
Instagram @feny_honda
TEWASNYA FENI ERE - Potret Feni Ere diunggah di Instagramnya pada 25 Desember 2024. Feni Ere disemayamkan di rumah duka di Jl Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, saat diabadikan Jumat (21/2/2025) pagi. Curhatan Feni Ere sebelum ditemukan tinggal kerangka diungkap sahabat 

TRIBUNJABAR.ID - Sebelum ditemukan tewas tinggal kerangka, Feni Ere (28) ternyata sempat mengungkap curhatan ke sahabat.

Kini, curhatan Feni Ere itu pun kembali dikuak sahabat sebagai kesaksiannya kepada polisi soal kematian sales mobil tersebut.

Diberitakan sebelumnya, Feni Ere ditemukan tinggal kerangka setelah satu tahun dilaporkan hilang.

Kini, Polres Palopo di Sulawesi Selatan masih melakukan penyelidikan kasus tewasnya Feni Ere (28), sales mobil tersebut.

Baca juga: Kronologi Feni Ere Hilang, Banyak Darah di Kamar, Ditemukan Sudah Jadi Kerangka, Mulut Terikat Kain

Kekinian, Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Saiyed Ahmad Aidid mengatakan pihaknya telah memeriksa 10 saksi atas kasus hilangnya Feni Ere.

“Sudah ada 10 orang yang kami periksa untuk kasus ini. Mereka adalah orang-orang yang bertemu Feni sebelum dinyatakan hilang termasuk teman dekatnya,” kata AKP Sayed Ahmad Aidid dalam keterangannya, Minggu (23/2/2025).

Salah satu saksi yang diperiksa sebagai saksi adalah Monik, salah satu sahabat Feni Ere

Monik sudah diperiksa sebanyak enam kali terkait hilangnya tewasnya Feni Ere.

Dalam keterangannya kepada polisi, Monik menyebut pacar Feni Ere berinisial ADT.

Pacar Feni Ere tersebut disebutnya kerap berbuat kasar kepada Feni Ere.

Bahkan, Feni sering curhat kepada Monik mengenai sikap dan perangai ADT yang sering berbuat kasar.

"Toxic emang pacarnya itu, entah kenapa dia(Feni) masih mau bertahan," ujar Monik.

Monik pun berharap dalang pelaku pembunuhan sahabatnya itu segera ditangkap dan diberikan hukuman setimpal.  

"Semoga pelaku sebenarnya bisa segera ditemukan dan kasusnya diselesaikan," ujarnya.

Terkait temuan mobil di sebuah rumah kosong di Makassar pada Juli 2024, Polres Palopo menyebut telah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil tersebut.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulsel untuk menyelidiki mobil korban yang saat ini ada di Makassar,” ujar AKP Sayed Ahmad Aidid.

Pihaknya juga meminta Polda Sulsel untuk meminta keterangan dari sekuriti yang pertama kali menemukan mobil milik Feni di Makassar, Sulawesi Selatan.

Kata AKP Sayed Ahmad Aidid ada kecocokan antara korban (yang dilaporkan hilang) dengan kerangka yang ditemukan di pinggir jalan KM 35 Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Battang Barat, Palopo, Jumat (7/2/2025) sekitar pukul 14.00 Wita.

Tengkorak wanita itu ditemukan oleh dua pengendara yang singgah untuk buang air kecil di tepian jalan.

Saat itu, pengendara tersebut melihat ada ayam yang memakan belatung.

Pengendara lantas mendekati ayam itu dan melihatnya tengah menyantap belatung di tengkorak manusia.

Tim Inafis Polres Palopo kemudian mendatangi lokasi kejadian begitu menerima laporan.

Feni Ere yang bekerja sebagai sales mobil di Palopo, Sulawesi Selatan dilaporkan hilang kepada polisi.

Keluarga membuat laporan setelah Feni Ere tak ditemukan berada di rumah sehari sebelumnya, Kamis (25/1/2024).

Baca juga: Geger Kasus Penemuan Kerangka Feni Ere setelah Setahun Hilang di Palopo, Keluarga Curiga Dibunuh

Feni diketahui tinggal sendiri di rumahnya di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.  

Sementara orang tuanya tinggal di Kabupaten Luwu Utara.

Parman, ayah korban mengatakan, sebelum menghilang, Feni sempat berkunjung ke Malili, Luwu Timur, selama tiga hari.

Korban pun pulang ke rumahnya di Palopo dan tiba pada Rabu (24/1/2024). Feni pun sempat memberikan kabar kepada keluarganya bila dirinya pulang sore itu.

Namun, pada Kamis (25/1/2025), Parman tak lagi mendapatkan kabar dari putrinya. Hingga akhirnya ia bergegas ke Palopo dan mendatangi kediaman Feni.

“Saat ke rumah, pintu dalam keadaan terkunci. Pintu saya dobrak, Feni tidak ada di rumah. Banyak darah di kamarnya," kata Parman.

Salah seorang teman kerja Feni yang enggan disebutkan namanya menyebutkan pada Rabu(24/1/2024) malam Feni dan beberapa temannya sempat ikut minum kopi bareng di sebuah warung di Palopo.

Ketika itu Feni mendadak minta makan durian.

"Dia itu tidak suka durian, tiba-tiba minta durian," kata teman Feni tersebut.

Usai makan durian teman-teman mengajak Feni pulang ke rumah. Namun, saat itu Feni ogah pulang.

"Itu sekitar jam 23.00 dia nggak mau pulang," kata teman Feni tersebut.

Akhirnya setelah dibujuk, Feni pun diantar pulang oleh teman-temannya menggunakan mobil. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved