Sosok Siti Faizah Kepala SMAN 6 Depok yang Dicopot Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Gara-gara Study Tour
Inilah sosok Siti Faizah, Kepala SMAN 6 Depok yang dipecat oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi karena study tour.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Siti Faizah, Kepala SMAN 6 Depok yang dicopot oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi karena study tour.
Dedi Mulyadi mencopot Kepala SMAN 6 Depok itu pada hari pertamanya dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat, Kamis (20/2/2025).
"Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya bepergian ke luar provinsi," ujar Dedi saat ditemui di Istana, Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Hingga berita ini diturunkan, pihak SMAN 6 Depok sendiri belum memberikan keterangan apapun.
Lantas, seperti apa sosok Siti Faizah?
Dilansir dari Tribunnews, Siti Faizah merupakan lulusan Magister Pendidikan.
Ia telah menduduki posisi sebagai Kepala SMAN 6 Depok sejak pertengahan tahun 2022.
Sebelum menempati jabatannya kini, Siti Faizah pernah menjabat sebagai Kepala SMAN 2 Depok dan SMAN 10 Depok.

Baca juga: Jawaban Menohok Ketua Komite SMAN 6 Depok Berani Kritik Gubenur Dedi Mulyadi Soal Study Tour
Berdasarkan Nomor Induk Pegawai (NIP) yang beredar, Siti Faizah diangkat menjadi PNS pada Januari 1992.
Artinya, Siti Faizah 33 tahun menjadi seorang abdi negara.
Sebagai kepala sekolah, Siti Faizah kerap muncul di sejumlah kegiatan. Terutama di SMAN 6 Depok.
Misalnya, saat Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Tahun Ajaran 2024/2025 dan HEXA Campus Exhibition & Job Fair 2024.
Alasan Dedi Mulyadi Copot Kepala SMAN 6 Depok
Setelah dilantik di Istana Negara, Kamis (20/2/2025), Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa pencopotan ini merupakan upayanya membenahi manajemen pendidikan di Jawa Barat.
Ia juga telah memerintahkan inspeksi lebih lanjut terhadap SMAN 6 Depok untuk memastikan apakah ada pungutan terhadap siswa dalam kegiatan study tour.
"Hari ini juga sudah diperintahkan inspektur untuk memeriksa apakah sekolah itu ada pungutan-pungutan di luar ketentuan atau tidak," kata Dedi, dikutip dari Kompas.com.
Dedi menyebut bahwa kebijakannya ini bertujuan untuk menangani isu-isu pendidikan yang selama ini meresahkan masyarakat, seperti Program Indonesia Pintar (PIP), pungutan liar, dan study tour yang tidak sesuai aturan.
"Ini kinerja saya pertama ingin membenahi manajemen di kependidikan di Provinsi Jawa Barat, karena kan isu PIP, pungutan, study tour, itu isu yang begitu meresahkan masyarakat di Jawa Barat," lanjutnya.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi sendiri telah memberikan himbauan kepada sekolah-sekolah khususnya di bawah naungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar tidak menggelar study tour.
Ia juga mengetahui terkait rencana study tour SMAN 6 Depok ke Bali dari media online di kota tersebut.
Mantan Bupati Purwakarta itu menyebut, dia mendapatkan kritik dari berbagai pihak terkait larangan study tour ini.
"Saya terima kasih juga (telah dikritik), kenapa? Karena ini orangtua, komite sekolah sangat peduli pada siswa-siswanya, untuk dapat pelajaran berharga dari pergi ke Bali. Terutama di bidang pelajaran PPKN. Keren banget," kata Dedi dalam unggahan di akun TikTok Kang Dedi Mulyadi, Senin (17/2/2025).
Baca juga: Resmi Dilantik sebagai Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi Ajak Ganti Karangan Bunga dengan Benih Padi
Kendati demikian, Dedi Mulyadi menyorot terkait biaya yang siswa harus keluarkan jika ingin mengikuti kegiatan tersebut, yakni Rp3,5 juta per siswa.
Belum lagi, kata Dedi, orang tua harus memberikan uang saku yang bisa meningkat hingga Rp5,5 juta.
Ia mempertanyakan apakah study tour benar-benar diperlukan untuk mempelajari PPKN, mengingat banyak aspek PPKN yang dapat dipelajari di lingkungan setempat.
"Membantu orangtua beresin rumah, itu pelajaran PPKN. Berkunjung ke rumah tetangga siapa tahu tetangga tak punya beras itu PPKN," jelasnya.
Alasan SMAN 6 Depok Tetap Berangkat Study Tour
Sebelumnya, Humas SMAN 6 Depok, Syahri Muhammad memastikan bahwa sekolahnya tetap berangkat study tour.
"Semuanya ikut. Seluruh siswa ada 347 orang, itu dari kelas 11 semua (total 9 kelas)," ucap Syahri Muhammad, Selasa (18/2/2025), dikutip dari Kompas.com.
Syahri menyampaikan, program ini tetap dilakukan karena memperoleh persetujuan wali murid, komite sekolah, dan pihak sekolah dalam rapat darurat pada Minggu (16/2/2025).
"Soalnya kemarin jaraknya cuma satu hari dari video viral milik Pak Dedi ke hari keberangkatan (Senin)," ungkap Syahri.
Pihak sekolah juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat sehari setelah video itu ramai diperdebatkan.
Pasalnya, program KOB yang direncanakan pihak sekolah justru memusatkan kunjungan ke PTN di wilayah Surabaya dan Malang, bukan Bali.
Di sana, mereka akan berkunjung ke empat PTN untuk melakukan kunjungan dan memperoleh sejumlah informasi terkait pendaftaran penerimaan mahasiswa baru.
"SMA Negeri 6 Depok itu memperoleh kemudahan-kemudahan untuk informasi perguruan tinggi dan juga dalam hal pendaftaran," ungkap Syahri.
Selain itu, para siswa juga akan menyambangi Desa Kungkuk, Batu, Malang dan tinggal bersama penduduk di sana untuk observasi lingkungan.
"Jadi mereka tinggal di rumah penduduk desa, ikut bertani, ikut beternak, dan sebagainya, sekaligus melakukan observasi lingkungan, baik itu sifatnya lingkungan alamnya maupun kebudayaannya," ujar Syahri.
Sedangkan, kata Syahri, kunjungan ke Bali merupakan rangkaian akhir perjalanan untuk berwisata.
Sementara itu, siswa atau wali murid yang kesulitan membayar biaya Rp3,8 juta akan mendapatkan bantuan dari komite sekolah.
"Ada sebuah budaya baik yang kami pertahankan ketika orangtua murid yang mampu akan membantu yang tidak mampu," jelas Syahri.
"Bahasanya mungkin subsidi silang dan (kami) selalu seperti itu untuk seluruh kegiatan yang terjadi di sini," tambahnya.
(Tribunjabar.id/Rheina) (Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Dinda Aulia Ramadhanty, Adhystya Dirgantara)
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
Siti Faizah
Kepala SMAN 6 Depok
SMAN 6 Depok
kepala sekolah
Gubernur Jawa Barat
Dedi Mulyadi
study tour
Sosok Ahmad, Pedagang di Bandung Barat Viral Bagi-bagi Donat, Kini Ketiban Rezeki dari Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Apresiasi Polres Indramayu karena Cepat Tangkap Pembunuh Putri Apriyani |
![]() |
---|
Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Jabar Segera Berakhir, Jangan Sampai Terlewat |
![]() |
---|
Pengamat Respons SE Gubernur Dedi Mulyadi Soal Larangan Knalpot Tak Sesuai Spesifikasi |
![]() |
---|
Pedagang Bandung Respons Larangan Knalpot Brong: Kami Hanya Penuhi Permintaan Pasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.