Teror Anjing Liar Bikin 19 Ternak Mati, Warga Cimerak Pangandaran Bakal Hajar Anjing Tanpa Pita
Di awal 2025 ini, 19 ekor domba milik peternak di wilayah Kecamatan Cimerak mati dimangsa kompolotan anjing liar.
Penulis: Padna | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Teror anjing liar masih meresahkan para peternak di wilayah Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Di awal 2025 ini, 19 ekor domba milik peternak di wilayah Kecamatan Cimerak mati dimangsa kompolotan anjing liar.
Kejadian ini membuat sejumlah tokoh masyarakat, para peternak, dan pemerintah Desa melakukan beberapa tindakan.
Kepala Desa Cimerak, Budiaman, mengatakan, kini pihaknya telah melakukan musyawarah dengan sejumlah tokoh, warga dan Pemdes untuk mengambil tindakan.
Baca juga: Domba Korban Teror Anjing Liar di Tasikmalaya Bertambah, Warga Buru Kawanan Anjing di 2 Kampung
"Di antaranya, warga yang memiliki anjing agar harus memiliki tanda. Seperti, anjingnya memakai pita berwarna merah. Dan dijaga ketat, jangan sampai dilepasliarkan," ujar Budiaman melalui WhatsApp, Selasa (18/2/2025) siang.
Menurutnya, jika ada anjing berkeliaran dan tidak ada tanda pita merah maka langsung akan ditindak tegas.
"Itu hasil musyawarah kemarin-kemarin. Jadi, kalau ada anjing berkeliaran tanpa tanda pita merah, akan dihajar langsung," katanya.
Hal itu disepakati karena di Desa tetangga kejadian teror anjing sudah kembali terjadi. Dia pun mengaku tidak tahu persis berapa banyak ternak domba yang dimangsa.
"Itu katanya di Desa Sukajaya, tapi kami belum tahu berapa banyak domba yang dimangsa. Ya, kami harap kedepan di kita jangan sampai ada ternak kambing yang jadi korban," ucap Budiaman.
Kapolsek Cimerak, Iptu Ridwan membenarkan adanya kejadian teror anjing liar yang terjadi di wilayah hukumnya.
"Anggota kami sudah turun langsung ke lapangan setelah mendapat informasi dari warga. Seperti, patroli, imbauan antisipasi anjing liar itu," ujarnya.
Di wilayah Cimerak sendiri, hingga kini ada sekitar 19 ekor domba yang mati dimangsa anjing liar. Kini, dia mengaku sudah melakukan beberapa upaya agar tidak kembali terjadi.
"Kami mengimbau masyarakat yang memiliki ternak domba agar waspada adanya aksi teror anjing liar itu," kata Ridwan.
Baca juga: Teror Anjing Liar juga Terjadi di Cimerak Pangandaran, 19 Ekor Domba Mati Dimangsa dalam Sepekan
Kemudian kepada pemilik anjing, seharusnya jangan dilepasliarkan terlebih dahulu. Karena takut ada masyarakat tidak mengontrol emosi.
"Jadi, kita harus sama-sama menjaga mau yang memiliki domba maupun pemilik anjing. Artinya, kita waspada saja," ucapnya. *
Sempat Mangkrak Setahun: Pembangunan Jembatan Sodongkopo Dikebut, Siap Jadi Ikon Baru Pangandaran |
![]() |
---|
Harga Cabai Melonjak Naik di Pangandaran, Cabai Merah Paling Tinggi, Terdampak Cuaca Tak Menentu |
![]() |
---|
Proyek Tol Getaci Dimulai, Disparbud Pangandaran: Potensi Besar Dongkrak Kunjungan Wisata |
![]() |
---|
Puluhan Kasus Leptospirosis Ditemukan di Pangandaran, Mayoritas Serang Petani dan Penyadap Kelapa |
![]() |
---|
Petani di Karangsari Pangandaran Menjerit: Jalan Rusak Parah, Sebut Ketahanan Pangan Hanya Wacana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.