Kabar Seleb

Sosok Satrio Anak Bungsu Dono, Nangis Dapat Royalti Warkop DKI tapi Tak Sempat Mengenal Sang Ayah

Tangis anak bungsu mendiang Dono Warkop, Satrio Sarwo Trengginas pecah saat menerima haknya atas royalti Kekayaan Intelektual (KI) Warkop DKI.

(IG Indro Warkop)
ANAK DONO - Indro Warkop saat menjadi saksi pernikahan anak Dono, Satryo Sarwo Trengginas. -- Satrio menangis saat menerima haknya atas royalti Kekayaan Intelektual (KI) Warkop DKI. 

TRIBUNJABAR.ID - Tangis anak bungsu mendiang Dono Warkop, Satrio Sarwo Trengginas pecah saat menerima haknya atas royalti Kekayaan Intelektual (KI) Warkop DKI.

Momen haru itu diceritakan oleh Indro Warkop.

Diketahui, Satrio yang lahir pada 1992 itu disebut Indro sebagai sosok yang pendiam.

Kendati demikian, Satrio mampu membuat Indro menangis ketika berbicara soal hak ekonomis dari Kekayaan Intelektual yang pertama kali diterimanya setelah Dono meninggal.

"Dia itu orangnya diem, diem banget. Dia paling kecil, paling manja, enggak banyak ngomong," kata Indro dikutip dari Plus 62, Senin (17/2/2025), via Kompas.com.

"Ketika ditanya mengenai Hak Kekayaan Intelektual, kami semua menangis," ungkap Indro menambahkan.

Satrio Menangis Terima Royalti Warkop DKI

Satrio mengatakan bahwa dirinya tidak mempunya banyak kenangan tentang sang ayah.

Hal itu karena saat Dono meninggal dunia, ia masih sangat kecil.

"Ketika pertama Hak Kekayaan Intelektual Warkop bisa menghasilkan, dia ngomong gini 'saya masih kecil sekali waktu ayah saya meninggal,'" ujar Indro menirukan perkataan Satrio. 

Baca juga: Sosok Damar Canggih Wicaksono Anak Mendiang Dono yang Jadi Sorotan usai Temui Indro Warkop

Lebih lanjut, Satrio mengatakan bahwa ia bahkan tidak benar-benar mengenal ayahnya secara langsung. 

"Bahkan saya enggak kenal ayah saya. Saya hanya tahu dia pelawak, komedian, bisa main film, hebat. Ya udah saya hanya tahu itu saja. Sekarang saya baru...," imbuh Indro, terhenti karena haru. 

Sambil tersenyum, Indro melanjutkan bahwa ucapan Satrio semakin membuatnya terenyuh. 

"Ayah saya sudah tidak ada, tapi dia masih mengirimkan saya uang untuk sekolah," kata Indro menirukan perkataan Satrio. 

Bagi Indro, perkataan Satrio semakin menguatkannya untuk terus berbuat baik agar dikenang karena kebaikan hati, seperti halnya Dono. 

Sumber: Kompas
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved